NusamandiriNews, Jakarta–Di tengah percepatan transformasi global berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi, gagasan pendirian universitas riset di Indonesia semakin menguat sebagai kebutuhan strategis nasional. Menyadari pentingnya agenda tersebut, Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB-UI) bersama Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (KIPD-AIPI) dan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) menggelar Seminar Nasional “Keniscayaan Universitas Riset”, pada Rabu (12/11), bertempat di Kampus Universitas Indonesia, Depok.
Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting dalam ekosistem pendidikan tinggi dan riset Indonesia. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., membuka diskusi melalui keynote speech berjudul “Arah dan Strategi Transformasi Universitas Pengajaran menjadi Universitas Riset di Indonesia.” Narasumber lainnya meliputi Prof. Dr. Hamdi Muluk, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, Dr. Ayom Widipaminto, dan Nathan Tirtana, dengan Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ. (Ketua DGB-UI) sebagai moderator. Sambutan pembuka disampaikan oleh Prof. Dr. Heri Hermansyah, Rektor Universitas Indonesia.
Baca juga: Mahasiswa UNM Tembus Riset Nasional, Magang di BRIN Lewat IEP 3+1
Bangun Riset Terapan di Indonesia
Dalam forum tersebut, universitas riset dipandang sebagai pilar utama bagi bangsa yang ingin keluar dari middle-income trap dan memperkuat daya saing global. Tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pengajaran, universitas riset berperan penting dalam menciptakan pengetahuan baru, mempercepat inovasi, serta mentransfer teknologi ke industri.
“Bonus demografi Indonesia akan menjadi peluang emas hanya jika kita mampu menyiapkan SDM berorientasi riset dan inovasi. Universitas riset adalah pintu menuju masa depan itu,” tegas Prof. Terry Mart, Guru Besar UI sekaligus anggota AIPI yang menjadi pemantik diskusi.
Para akademisi juga menyoroti model universitas riset dunia seperti Harvard, Cambridge, Humboldt, Kyoto, hingga Tsinghua, guna melihat pola adaptasi yang tepat bagi konteks Indonesia.
Sebagai bagian dari ekosistem pendidikan tinggi nasional, Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis menyambut gagasan ini dengan langkah nyata dalam memperkuat riset terapan berbasis teknologi digital dan bisnis.
UNM terus memperluas kolaborasi dengan industri serta lembaga riset nasional, meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam publikasi ilmiah, serta memperkuat hilirisasi riset agar hasil penelitian dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Ketua Lembaga Penjaminan dan Pengembangan Pembelajaran (LPPP) Universitas Nusa Mandiri, Nurmalasari, turut memberikan tanggapan terkait arah pengembangan universitas riset di Indonesia.
“Transformasi menuju universitas riset adalah langkah penting untuk memastikan kampus mampu berkontribusi lebih besar bagi pembangunan bangsa. Di UNM, kami berkomitmen memacu mutu pembelajaran dan penelitian agar selaras dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi digital,” ujarnya dalam keterangan rilis, pada Jumat (14/11).
Baca juga: Magister Ilmu Komputer UNM Akan Hadirkan Rebo Ngelmu Episode 2, Bahas Inovasi Riset Teknologi
Ia menegaskan bahwa LPPP UNM terus mendorong peningkatan kualitas kurikulum, metode pembelajaran, serta budaya akademik yang berorientasi pada riset.
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM menempatkan riset terapan sebagai fondasi penting dalam mencetak lulusan yang adaptif dan inovatif. Kami ingin memastikan bahwa setiap penelitian tidak hanya berhenti pada publikasi, tetapi juga memberi manfaat nyata melalui implementasi dan hilirisasi,” jelasnya.
Seminar nasional ini bertujuan memperkuat kesadaran publik dan pemangku kepentingan mengenai pentingnya transformasi perguruan tinggi menuju universitas riset, membangun budaya penelitian berkelanjutan, serta merumuskan rekomendasi strategis untuk kebijakan pendidikan tinggi berbasis riset.
Melalui kolaborasi lintas institusi, Indonesia diharapkan mampu membangun universitas riset berkelas dunia dengan karakter keindonesiaan, sekaligus menyiapkan fondasi kuat menuju ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi.












