Corona Run, Aplikasi Game Karya Mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Yang Kreatif

Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri membuktikan bahwa pandemi covid-19 yang masih melanda wilayah Indonesia tidak menyurutkan niat mahasiswa untuk tetap berkreativitas dan berinovasi.

Andrew Paulus Sergio, Lewat karya nya yang berjudul Corona Run, Andrew berhasil menyabet juara ketiga pada pagelaran lomba Pra Gemastik yang digelar oleh STMIK Nusa Mandiri untuk menampung kreativitas dan inovasi mahasiswa.

Andrew menjelaskan bahwa Corona Run merupakan aplikasi game bergenre platformer yang mengingatkan player untuk selalu memperhatikan kesehatan masing-masing pada masa pandemi ini.

“Cara kerja aplikasi game ini, player akan berlari memutari bumi dan menghindari virus corona yang jatuh seperti meteor dan terus berlari sampai sehat untuk menang. Setiap player akan beradu kecepatan dalam waktu 1 menit, bila player dikatakan sehat dibawah 1 menit, maka player akan menang,” ujar mahasiswa semester lima jurusan Teknik Informatika, Jumat (11/09).

Pemuda kelahiran Jakarta mengungkapkan bahwa game ini terinspirasi dari pandemi yang sedang terjadi saat ini, dimana setiap orang berjuang mempertahankan dirinya terhadap serangan virus covid-19.

“Berawal dari memainkan game Celeste dan Hollow Knight, saya sangat terinspirasi bagaimana mekanisme kedua game ini dapaat dibuat dan nilai estetis dari game yang sangat melekat di dalam ingatan. Selain aplikasi game ini, saya juga membuat game-game sederhana yang telah dipublish di  https://simmer.io/@Paulusuluap23.

Andrew bercerita selama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diberlakukan beberapa bulan yang lalu membuatnya banyak menghabiskan waktu dirumah. Untuk tetap produktif selama pandemi, Ia mulai belajar membuat game secara otodidak dari Youtube, dan sumber-sumber pembelajaran gratis, seperti Unity Engine.

Arif Hidayat, selaku Kemahasiswaan STMIK Nusa Mandiri menanggapi  bahwa  Andrew dan mahasiswa lainnya mempunyai ide dan kreativitas yang menarik.

“Kreatifitas yang menarik ini dibungkus dengan kemampuannya dalam bidang yang diminatinya. Sehingga menghasilkan sinergi antara minat, keterampilan dan hobi yang dikemas untuk kondisi saat ini (pandemi Covid-19) dapat menjadi inovasi favorit,” imbuhnya.