STMIK NUSA MANDIRI UBAH PARADIGMA MAHASISWA DARI PEKERJA MENJADI PENGUSAHA

STMIK Nusa Mandiri melalui Nusa Mandiri Entrepreneur Center (NEC) menyelenggarakan webinar Entrepreneur Online Seminar (ENROLS) untuk periode semester ganjil 2020/2021, dengan mengusung tema “ Create Your Own Digital Business” secara daring melalui ZOOm cloud meeting, Jum’at , 16 Oktober 2020.

Dalam event ini, NEC mendatangkan pengusaha sukses sekaligus praktisi entrepreneur yaitu Mas Islahuddin Owner Pawon Digital dan Dewa Mampet serta perwakilan alumni wirausaha STMIK Nusa Mandiri Efrina selaku Owner Datu Indonesia salah satu pemenang KBMI 2020.

webinar ini diperuntukan kepada mahasiswa STMIK Nusa Mandiri yang mendapatkan mata kuliah entrepreneurship.

Head of manager NEC, M. Hilman Fakhriza menjelaskan” tujuan dilaksanakan seminar entrepreneur ini adalah untuk mengubah paradigma berpikir dikalangan mahasiswa generasi Mandiri  bahwa lulusan sarjana tidak hanya  menjadi seorang pekerja akan tapi dapat  menjadi seorang pengusaha, sesuai dengan tagline NEC yaitu Sarjana Juga Pengusaha”.

webinar ini dimulai dengan pengenalan lembaga NEC oleh M.Hilman Fakhriza selaku kepala bagian Nusa Mandiri Entrepreneur Center.

Hilman menjelaskan beberapa hal mengenai program kerja atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh NEC yang mana setiap kegiatan berkomitmen untuk menunjang para mahasiswa untuk sukses berwirausaha seperti salah satu alumni yang di undang dalam webinar kali ini Efrina owner datu Indonesia yang lolos dan mendapatkan dana hibah KBMI 2020.

Sesi selanjutnya yakni penyampaian materi dari narasumber pertama yaitu M. Isalahuddin owner pawon digital dan dewa mampet. Dalam pemaparannya islah memberikan motivasi sekaligus 5 jurus  dalam membesarkan bisnis di era digital yang Fokus, percepatan akselerasi, Bangun Super Team, Kolaborasi dan bangun system.

Islah juga memberika motivasi bahwa, “Langkah Besar selalu di mulai dari langkah kecil, Omzet boleh recehan…  Tapi Mental kudu milyaran”, Ujar islah.

Selain itu juga islah menjelaskan di era digital ini kita harus bisa memanfaatkan gadget atau smartphone nya untuk menghasilkan uang dengan hanya “duduk diam dirumah duit datang”, tutur islah.

Ia melanjutkan, bisnis yang sukses itu bukan bisnis tanpa kegagalan karena dari sebuah kegagalan dapat membentuk bisnis yang kuat.

Pengusaha yang baik bukan hanya mengejar margin, tetapi harus melihat dari segi manfaat apakah bisnis kita memberikan manfaat untuk orang lain. “ Sukses itu buka karena hasil akhirnya menjadi milyarder melainkan sukses itu bisa bangkit dari kegagalan dan memberikan manfaat bagi orang lain,” pungkasnya.

Sesi selanjutnya yakni penyampaian materi dari narasumber kedua yaitu Efrina owner Datu Indonesia. Dalam pemaparannya ia menjelaskan tentang perbedaan karyawan dengan pebisnis.

Menjadi karyawan atau pun pengusaha adalah pilihan , pilihan apakah kita mau dipekerjakan oleh orang lain atau kita memperkerjakan orang lain.

“Menjadi karyawan itu waktu kita terbatas, tidak ada libur sembarangan, gaji tiap bulan tetap. Ketika generasi Mandiri menjadi seorang entrepreneur hal itu tidak berlaku yang mana kita memiliki banyak waktu, penghasilan tak terbatas dan yang paling penting usaha sekecil apapun kitalah bosnya,” tutur efrina.

Efrina juga menjelaskan tips-tips bagaimana memiliki jiwa berwirausaha  yaitu belajar dari orang yang sudah berpengalaman, baca buku-buku terbaik, gabung komunitas dan carilah pembimbing,” pungkasnya.

Antusiasme seminar entrepreneur ini dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa melalui fitur chat di zoom meeting.

“Dengan adanya webinar ini , harapannya mahasiswa generasi Mandiri lebih termotivasi untuk menjadi sarjana yang berwirausaha, mengubah paradigm berpikirnya dari seorang pekerja menjadi seorang pengusaha,” ujar hilman. (FIG)