Teknik Prompt Engineering: Dosen Universitas Nusa Mandiri Beri Pelatihan Untuk Dukung Kegiatan Organisasi Pemuda JPRMI

Dosen Universitas Nusa Mandiri Beri Pelatihan
Dosen Universitas Nusa Mandiri Beri Pelatihan

Jakarta, NusamandiriNews—Organisasi pemuda Jaringan Pemuda & Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) memiliki banyak kegiatan yang positif organisasi namun belum memiliki pengetahuan dalam penggunaan ChatGPT, diperlukan pemahaman mendalam tentang teknik prompt engineering. Para pengurus JPRMI juga membutuhkan pelatihan dalam memaksimalkan potensi ChatGPT, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang terdiri dari Achmad Rifai sebagai ketua, Syaifur Rahmatullah sebagai tutor, Sita Anggraeni dan Tyas Setiyorini sebagai tim tutor juga dibantu mahasiswa yakni Andri Kurniawan, Muhammad Ibnu Ramadhan, Nindya Jelita Prameswari, Siti sisca amalia fitri dan Amalda Salsabilah Nur.

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu 7 September 2024 di Universitas Nusa Mandiri kampus Damai, Jl Damai No 8, Ragunan, Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta. Pelatihan ini mengangkat tema “Pelatihan Memaksimalkan Potensi ChatGPT: Teknik Prompt Engineering dalam Mendukung Kegiatan Organisasi Bagi Pemuda JPRMI Jakarta”.

Baca juga: Dosen Universitas Nusa Mandiri Beri Pelatihan Pemanfaatan Claude AI Untuk Pembuatan Aplikasi Manajemen Organisasi JPRMI Jakarta

Dosen Universitas Nusa Mandiri Beri Pelatihan

Menurut Achmad Rifai sebagai ketua, diperlukan pemahaman mendalam tentang teknik prompt engineering dalam pembuatan program kerja pengurus JPRMI, seperti pembuatan jadwal organisasi secara terperinci, pembuatan anggaran organisasi, hingga pembuatan perencanaan kegiatan dari persiapan hingga pembuatan laporan.
“Pelatihan ini juga sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi dosen dalam wujud pengabdian masyarakat yang rutin dilaksanakan setiap semester,” kata Rifai dalam rilis yang diterima, Senin (9/9).

Sementara itu, tutor Syaifur Rahmatullahi memberikan penjelasan dalam pentingnya memaksimalkan potensi ChatGPT, diperlukan pemahaman mendalam tentang teknik prompt engineering.

“Prompt Engineering termasuk seni dan ilmu merancang input atau “prompt” yang diberikan kepada model AI seperti ChatGPT untuk menghasilkan output yang diinginkan. Dengan teknik ini, pengguna dapat mengarahkan model untuk memberikan jawaban yang lebih relevan, informatif, dan sesuai dengan kebutuhan spesifik,” papar Syaifur.

Baca juga: Agar Penyimpanan Efektif dan Efisien, Kader PKK Ragunan Ikuti Pelatihan Arsip Digital

Ia menyampaikan bahwa metode pembuatan prompt diantaranya APE Framework adalah singkatan dari Action, Purpose, dan Expectation. Framework ini membantu dalam merancang prompt yang jelas dan terarah untuk AI.

“Action (Tindakan): Menentukan tugas atau tindakan spesifik yang diharapkan dari AI. Ini memberikan arahan yang jelas. Purpose (Tujuan): Menjelaskan alasan di balik prompt tersebut, membantu AI memahami konteks dan menyesuaikan responsnya. Expectation (Harapan): Mendeskripsikan format, detail, atau hasil yang diharapkan dari respons AI, menetapkan standar yang jelas,” bebernya.

Syaifur juga menjelaskan metode pembuatan prompt lainnya yakni RISE Framework adalah singkatan dari Role, Input, Steps, dan Expectation. Framework ini memberikan struktur yang lebih mendetail untuk pembuatan prompt.

“Role (Peran): Mendefinisikan peran AI dalam konteks prompt, menjelaskan fungsinya dan perspektif yang harus diambil. Input (Masukan): Menspesifikasikan informasi, data, atau sumber daya yang harus dipertimbangkan atau digunakan AI dalam merumuskan responsnya. Steps (Langkah-langkah): Merincikan serangkaian tindakan atau proses yang harus diikuti AI dalam menjawab prompt, memberikan jalur yang jelas menuju output yang diharapkan. Expectation (Harapan): Mendeskripsikan hasil yang diinginkan, format, atau detail dari respons AI, menetapkan tolok ukur untuk interaksi yang sukses,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, peserta JPRMI, Indri Aryani mengutarakan bahwa dirinya sangat senang mengikuti pelatihan ini.

“Pembahasan pelatihan dalam pembuatan prompt dengan berbagai framework dapat membantu kinerja organisasi pemuda JPRMI lebih baik dan efisien,” ungkapnya. (UMF)