Jakarta, NusamandiriNews–Dalam era digital yang berkembang pesat, integritas menjadi salah satu faktor utama dalam membangun karier yang sukses dan berkelanjutan. Namun, fenomena yang cukup mengkhawatirkan saat ini adalah semakin banyaknya Generasi Z (Gen Z) yang diangap memiliki tingkat integritas rendah di dunia kerja. Kurangnya rasa tanggung jawab, tidak jujur dalam laporan pekerjaan, serta budaya kerja yang cenderung instan menjadi tantangan besar bagi perusahaan dan dunia industri.
Sebagai kampus digital bisnis, Program Studi Manajemen Universitas Nusa Mandiri (UNM) berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai integritas kepada mahasiswanya agar mereka siap menjadi tenaga profesional yang kompeten dan beretika tinggi di dunia kerja.
Pentingnya Integritas dalam Dunia Kerja
Gen Z, yang lahir dalam rentang tahun 1997–2012, merupakan kelompok yang tumbuh dengan teknologi digital di tangan mereka. Meskipun dikenal sebagai generasi yang kreatif dan adaptif, mereka juga menghadapi tantangan dalam hal integritas di dunia kerja.
Menurut Ida Zuniarti, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNM, rendahnya integritas di kalangan Gen Z ini menjadi tantangan besar bagi dunia kerja saat ini.
“Gen Z adalah kelompok yang sangat adaptif terhadap teknologi, namun mereka juga harus menyadari bahwa kejujuran, tanggung jawab, dan etika kerja yang baik adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan jangka panjang,” ujarnya.
FEB Universitas Nusa Mandiri (UNM) tidak hanya membekali mahasiswa dengan keterampilan bisnis dan teknologi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai integritas dalam kurikulum dan budaya akademiknya. Beberapa langkah konkret yang dilakukan UNM dalam membentuk mahasiswa yang berintegritas antara lain:
1. Pendidikan Etika Bisnis
Mahasiswa diajarkan bagaimana pentingnya kejujuran, transparansi, dan profesionalisme dalam menjalankan bisnis. Mereka juga diberikan pemahaman tentang bagaimana integritas berperan dalam membangun reputasi perusahaan dan individu di dunia kerja.
2. Pendekatan Problem-Based Learning (PBL)
UNM menerapkan metode pembelajaran berbasis studi kasus nyata, di mana mahasiswa diajak untuk menganalisis kasus-kasus terkait integritas di dunia bisnis. Dengan cara ini, mereka dapat memahami konsekuensi dari tindakan yang tidak etis serta dampaknya terhadap karier dan perusahaan.
3. Simulasi dan Magang di Dunia Industri
UNM bekerja sama dengan berbagai perusahaan dan industri untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami dunia kerja yang sesungguhnya. Selama program magang, mahasiswa diberikan tantangan untuk menerapkan nilai-nilai integritas dalam lingkungan profesional yang nyata.
Baca juga: Gagal SNBP? Jangan Galau! Raih Beasiswa Hingga 100% di Universitas Nusa Mandiri
“Integritas bukan hanya sekadar prinsip moral, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi individu maupun perusahaan,” tandasnya.
Ia menegaskan debagai mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Nusa Mandiri, memahami dan menerapkan nilai-nilai integritas sejak dini akan memberikan keuntungan besar dalam perjalanan karier mereka. Dunia kerja saat ini tidak hanya membutuhkan individu yang cerdas dan terampil, tetapi juga yang memiliki karakter kuat dan dapat diandalkan.
“UNM menyiapkan mahasiswa agar dapat menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki integritas tinggi. Dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan profesionalisme, Generasi Z dapat membangun karier yang sukses dan berkelanjutan di era digital ini,” tutupnya. (UMF)