JAKARTA, NusamandiriNews — Digital disruption merupakan perubahan terhadap teknologi digital dan model bisnis yang mempengaruhi value proposition, dari produk atau jasa yang dijual. Perubahan teknologi digital ini dapat menjadi tantangan, sekaligus menjadi cambuk bagi para pegiat start up muda. Pasalnya, generasi Z (Gen Z) begitu erat dengan perkembangan teknologi digital dan gairah mereka pun begitu bergelora terhadap suatu perubahan.
Gen Z, begitu erat dengan sebuah inovasi, sebab mereka punya nyali untuk berani mencoba. Dari inovasi-inovasi yang ditemukan ini, tentu dapat menggantikan sistem lama atau sistem terdahulu dengan cara-cara baru yang ditemukan.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri Ikut Kegiatan Nasional, LKMM-TM 2021
Digital Distuption
Siti Nurlela selaku kepala bagian Nusa Mandiri Start up Center (NSC) mengatakan, menerima perubahan dan memanfaatkannya untuk mengembangkan diri, menjadi kunci keberhasilan Gen Z memulai start up.
“Gen Z dengan sifat-sifat uniknya yang suka mencoba-coba hal baru, layak menjawab tantangan era digital disruption. Sebab, mereka sudah tidak asing lagi dengan dunia digital dan segala bentuk perubahan teknologi saat ini. Hanya butuh keberanian untuk mulai bergerak,” ujarnya dalam pesan whatsapp, Senin (13/12).
Ia pun membagikan beberapa kiat bagi Gen Z agar siap menjawab tantangan digital disruption agar sukses membangun sebuah start up. Tips tersebut diantaranya yakni, jangan berhenti untuk terus belajar dan mencoba hal baru, menjadi diri sendiri, dan pandai memanfaatkan peluang yang ada.
“Jadilah digital citizenship yang selalu menerapkan tiga konsep dasar yaitu respect, educate dan protect, agar dapat membangun komunikasi yang positif dan citra diri yang baik dengan semua rekan dan kolega,” jelasnya.
Universitas Nusa Mandiri (UNM) melalui wadah NSC (Nusa Mandiri Start up Center) senantiasa membangun semangat dan motivasi pada seluruh generasi muda terutama mahasiswa/i UNM agar berani mencoba dan memulai hal-hal baru.
“Kami telah melakukan beberapa pembinaan dan sosialisasi pada mahasiswa/i Universitas Nusa Mandiri (UNM), seperti kegiatan webinar dan berbagi pengalaman juga pengetahuan dari alumni UNM yang telah sukses membangun start up,” katanya.
Baca juga: NEC Beri Bekal Mahasiswa UNM Agar Jadi Sarjana dan Pengusaha
Seperti Giovanni Umboh, lanjutnya bercerita, yang telah sukses dengan Bizhare, start up yang menjadi platform equity crowdfunding dan tiga sekawan alumni Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang sukses membangun start up dengan nama Ampaba Development. Mereka, yakni Fikri Muhamad Abdi, Yazid Naufal dan Samson Wahyudi.
“Adanya digital disruption, tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Gen Z. Asalkan pada Gen Z ini mau selalu berinovasi, berani mencoba dan mampu menangkap peluang yang ada,” tutupnya. (UMF)
Leave a Reply