NusamandiriNews, Jakarta – Inovasi digital kembali lahir dari tangan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM), sebagai Kampus Digital Bisnis menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi mahasiswa untuk memberi dampak langsung kepada masyarakat. Pada Juli 2025, tim mahasiswa dari Program Studi Bisnis Digital UNM berhasil meraih pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025, skema PKM Penerapan Iptek (PI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tim ini mengangkat sebuah proyek inovatif bertajuk “Pemanfaatan Media Sosial Instagram untuk Memperkuat Brand Awareness pada UMKM Samja Eat & Drink”. Lewat pendekatan yang berfokus pada strategi digital branding, para mahasiswa berupaya membantu pelaku usaha lokal meningkatkan eksistensinya di ranah digital, khususnya melalui platform Instagram.
Baca juga: Siap Jadi Business Development Andal? Ini Alasan Kamu Harus Kuliah di Prodi Bisnis Digital UNM
Mahasiswa Prodi Bisnis Digital UNM Lolos Pendanaan PKM 2025
Adapun tim yang terlibat dalam proyek ini terdiri dari Endhita Asmarani Miswanto sebagai ketua tim, serta dua anggota yakni Nisa Febrina Maushal dan Danang Rusdawindra Samiaji. Mereka dibimbing langsung oleh Johan Hendri Prasetyo, yang merupakan dosen tetap Program Studi Bisnis Digital UNM.
Johan Hendri menyampaikan bahwa ide yang diajukan mahasiswa sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini dan sejalan dengan arah pengembangan kampus sebagai pusat pembelajaran digital. Menurutnya, program ini bukan hanya mendukung penguatan ekosistem UMKM, tetapi juga menjadi bentuk konkret penerapan kompetensi mahasiswa di lapangan.
“Judul yang mereka angkat selaras dengan misi Prodi Bisnis Digital untuk mencetak lulusan adaptif dan kompetitif di era digital. Program ini juga mendukung upaya inkubasi bisnis berbasis teknologi, yang menjadi perhatian utama kami bersama Nusa Mandiri Innovation Center,” ungkap Johan dalam keterangan rilis, pada Senin (7/7).
Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM terus menghadirkan berbagai program unggulan yang membekali mahasiswa tidak hanya dengan teori, tetapi juga pengalaman praktis. Salah satu program andalan yang mendukung hal ini adalah Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1, yakni program yang memungkinkan mahasiswa menjalani tiga tahun perkuliahan dan satu tahun penuh magang profesional di perusahaan nasional maupun multinasional.
“Program ini bertujuan untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki portofolio pengalaman yang kuat di dunia industri,” katanya.
Sementara itu, Fitra Septia Nugraha selaku Kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC), menyambut baik keberhasilan tim ini dan mengapresiasi kolaborasi lintas elemen kampus dalam mewujudkan solusi nyata melalui pendekatan digital.
Baca juga: Johan Hendri Prasetyo Raih Penghargaan Dosen Terbaik Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri
“Proyek ini menunjukkan bagaimana inovasi mahasiswa bisa memberi dampak langsung bagi UMKM. Kami di NIC akan terus mendorong terciptanya sinergi antara mahasiswa, dosen, dan mitra eksternal dalam menciptakan solusi berbasis teknologi. Ini adalah bentuk nyata dari kampus yang hidup dalam praktik inovatif,” tutur Fitra.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Universitas Nusa Mandiri mampu mengambil peran aktif dalam membantu masyarakat, sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis dan solutif melalui pengaplikasian ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
“Capaian ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberi kontribusi nyata di tengah era transformasi digital,” tutupnya.