NusamandiriNews, Jakarta–Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menunjukkan kiprahnya di panggung internasional sebagai Kampus Digital Bisnis yang unggul dalam riset dan inovasi. Prestasi membanggakan ini ditorehkan oleh Sri Hadianti, mahasiswi Program Studi Doktoral Informatika, yang berhasil meraih Medali Perunggu dalam ajang kompetisi produk inovasi internasional yang diikuti oleh 51 finalis dari berbagai negara.
Sri, bersama dua dosen pembimbing, Muhammad Haris dan Dwiza Riana, mengembangkan sebuah inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama MaTangDetect (Application for Potato Pests Identification Based on Artificial Intelligence). Aplikasi ini dirancang untuk mendeteksi jenis hama pada tanaman kentang secara akurat melalui analisis citra daun, sehingga dapat membantu petani dalam mengidentifikasi gangguan tanaman secara cepat dan tepat.
Mahasiswi Doktoral UNM Raih Medali Internasional Lewat Inovasi AI
Keikutsertaan UNM dalam ajang ini sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi teknologi yang dikembangkan di lingkungan kampus mampu menjawab permasalahan nyata di sektor pertanian, khususnya terkait ketahanan pangan dan transformasi digital di bidang agroindustri.
Dr Nita Merlina, Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Nusa Mandiri, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini.
“Kami sangat bangga atas prestasi yang diraih Sri Hadianti bersama tim. Kolaborasi yang terjalin antara mahasiswa doktoral dan dosen pembimbing membuktikan bahwa Universitas Nusa Mandiri memiliki kapasitas akademik untuk menghasilkan inovasi yang relevan dan aplikatif secara global,” ungkap Nita.
Ia juga menegaskan bahwa UNM akan terus berkomitmen dalam memperkuat budaya riset dan inovasi, terutama di tingkat pascasarjana, sebagai salah satu pilar utama transformasi pendidikan tinggi berbasis teknologi.
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, kami mendorong riset-riset yang tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap masyarakat. Inovasi seperti MaTangDetect menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dan kecerdasan buatan bisa digunakan untuk menjawab tantangan di bidang pertanian dan ketahanan pangan,” tambahnya.
Prestasi ini semakin memperkuat posisi Universitas Nusa Mandiri sebagai perguruan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan aktif berkontribusi dalam pencapaian solusi global melalui pendekatan digital dan kolaboratif.