NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi dan kolaborasi mahasiswa dengan terlibat aktif dalam ajang nasional Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2025. Kegiatan ini digelar Rabu, 10 Juli 2025, di Ballroom Graha Pertamina, Jakarta, dan menjadi gerbang pembuka untuk sejumlah kompetisi prestisius seperti Energy Debate Championship, Energynovation Ideas Competition, dan Pertamuda Seed & Scale.
Universitas Nusa Mandiri mengirimkan delegasi strategis yang terdiri dari unsur pimpinan kampus, pusat karier, pusat wirausaha, serta mahasiswa. Di antaranya adalah Muhammad Faisal sebagai Kepala Nusa Mandiri Career Center, Maruloh sebagai Kepala Nusa Mandiri Entrepreneur Center, Taopik Hidayat selaku Koordinator Prestasi Mahasiswa UNM, serta Kanaya Salsabila Setiawan, mahasiswa dari Program Studi Sains Data.
Baca juga: Ubah Hobi Jadi Cuan! Mahasiswa UNM Siap Jadi Technopreneur lewat Skema 3+1 dan Bimbingan NEC
UNM Dukung Mahasiswa Hadapi Tantangan Energi
Kehadiran delegasi UNM dalam acara ini menjadi wujud nyata bahwa kampus tidak hanya berfokus pada dunia akademik, tetapi juga mendorong mahasiswanya aktif dalam forum nasional yang membahas isu-isu penting seperti energi, teknologi, dan keberlanjutan.
Maruloh, Kepala NEC UNM menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa UNM dalam kegiatan seperti PGTC adalah bagian dari visi kampus dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap tantangan global.
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, kami melihat PGTC bukan sekadar ajang lomba, tapi ruang strategis untuk mahasiswa berlatih berpikir kritis, menjalin relasi, dan menghadirkan solusi nyata bagi masa depan energi nasional. Kami mendorong mereka untuk tidak hanya jadi pencari kerja, tetapi pencipta peluang dan inovator,” ujarnya dalam keterangan rilis, pada Senin (14/7).
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya program unggulan Internship Experience Program (IEP) atau dikenal sebagai skema 3+1, yang menjadi keunggulan Universitas Nusa Mandiri. Melalui program ini, mahasiswa menjalani tiga tahun kuliah dan langsung mendapat kesempatan magang selama satu tahun di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.
Baca juga: Data Connect 2025: HIMASATA UNM Dorong Mahasiswa Kuasai Agentic AI & Digital Automation
“Lewat program IEP 3+1, kami menyiapkan mahasiswa agar sejak dini terbiasa menghadapi tantangan dunia kerja dan industri. Mereka tidak hanya belajar di ruang kelas, tapi juga terjun langsung ke lapangan sebagai bagian dari proses pendidikan,” tambahnya.
Salah satu peserta yang terlibat dalam PGTC adalah Kanaya Salsabila Setiawan dari Program Studi Sains Data. Keikutsertaannya menjadi bukti bahwa mahasiswa UNM tak hanya dibekali kemampuan teknis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu-isu strategis seperti keberlanjutan dan energi terbarukan.
“Dengan keterlibatan aktif ini, Universitas Nusa Mandiri kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya menyiapkan lulusan siap kerja, tetapi juga siap bersaing dan memberikan dampak nyata di era digital dan tantangan global,” tutupnya.