NusamandiriNews, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan keselarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja, Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LPPP), menyelenggarakan Workshop Penyusunan Bahan Ajar Semester Ganjil 2025/2026. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada Kamis 10 Juli 2025.
Workshop ini diikuti oleh dosen dari Unit Pengembangan Akademik (UPA) di berbagai program studi dengan fokus utama pada penyusunan dokumen Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang sesuai dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE). Pendekatan ini menekankan capaian pembelajaran lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri, serta mendorong pembelajaran yang aktif, terukur, dan berkelanjutan.
Baca juga: Mewujudkan Talenta Digital Unggul Lewat Kurikulum Berbasis OBE
UNM Gelar Workshop Penyusunan Bahan Ajar Ganjil 2025/2026
Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UNM, Anton, dalam sambutannya menekankan pentingnya bahan ajar yang tidak hanya padat materi, tetapi juga menyasar kompetensi nyata yang dibutuhkan di dunia profesional.
“Penyusunan bahan ajar yang terstruktur dan berbasis OBE sangat penting agar proses pembelajaran tidak hanya berpusat pada teori, tetapi mampu menciptakan mahasiswa yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing,” ujar Anton.
Workshop ini menghadirkan Nurmalasari, Ketua LPPP UNM, sebagai narasumber utama. Ia memberikan panduan teknis dalam menyusun RPS, mulai dari perumusan CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah), sub-CPMK, pemilihan metode pembelajaran aktif, hingga penyusunan asesmen yang sesuai dengan prinsip OBE.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap dokumen RPS benar-benar mencerminkan kebutuhan dunia kerja dan selaras dengan profil lulusan yang ingin dicapai oleh program studi. Kurikulum harus selalu berkembang mengikuti dinamika industri dan teknologi,” terangnya dalam keterangan rilis yang diterima, pada Jumat (11/7).
Dalam sesi interaktif, para peserta berdiskusi secara aktif mengenai draft RPS masing-masing dan mendapatkan umpan balik langsung dari narasumber maupun sesama dosen. Diharapkan, hasil workshop ini dapat segera diterapkan dalam penyusunan kurikulum untuk semester ganjil tahun akademik 2025/2026.
Baca juga: Prodi Sistem Informasi UNM Tingkatkan Mutu Kurikulum Lewat Pengukuran PIKOBE
Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM terus berupaya menyelaraskan kurikulum dengan perkembangan industri, salah satunya melalui program unggulan Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1. Program ini memberi kesempatan mahasiswa untuk menempuh pendidikan selama tiga tahun di kampus dan satu tahun penuh magang di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.
“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen UNM untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki pengalaman industri yang kuat serta siap menghadapi tantangan di era transformasi digital,” tutupnya.