Lentera UMKM, sebuah proyek kegiatan dengan penyandang dana dari HAC IEEE internasional menggandeng STMIK Nusa Mandiri untuk bersama-sama memajukan UMKM. Berbagai kegiatan dan pelatihan diberikan untuk membantu UMKM binaan mengembangkan kemampuan mereka, khususnya di bidang solusi teknologi untuk penjualan di masa Pandemi Covid-19. Kegiatan terakhir yang dimoderatori oleh Dr. Dwiza Riana, SSI, MM, M.Kom ini adalah mengadakan webinar online shop (olshop) dengan dukungan media sosial yang diadakan tanggal 8 Oktober 2020. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini menampilkan Andrew Darmadi selaku founder sekaligus CEO dari Halosis yang telah mendapatkan penghargaan khusus Pemerintah Republik Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Andrew memaparkan informasi mengenai alasan pentingnya menggunakan media sosial dalam praktik penjualan, terutama untuk UMKM. Dengan topic yang diangkatnya ‘Memajukan UMKM dengan Dukungan Sosmed’, pria lulusan University of Minnesota, Amerika, ini memberikan berbagai tinjauan keunggulan media sosial dalam melakukan promosi dan penjualan. Dalam presentasinya, Andrew tidak sendiri. Dia mengajak serta salah satu timnya, Michael Andriawan Tandy, untuk memberikan tips cara mendapatkan pemesanan dan pelanggan untuk olshop.
Ketua STMIK Nusa Mandiri sekaligus Ketua Lentera UMKM, Dr. Dwiza Riana, SSi, MM, M.Kom menyatakan kebanggaannya dapat menjadi pemandu dalam kegiatan webinar ini karena memajukan UMKM dengan dukungan media sosial menjadi hal yang penting dilaksanakan saat ini, khususnya di masa pandemi Covid-19. “Semua orang saat ini terhubung dengan media sosial setiap detik, hal ini tentu menjadi media yang tepat untuk menjadikannya alat promosi dan penjualan produk UMKM,” imbuhnya.
Selain materi yang dibawakan oleh Andrew Darmadi dan timnya, terdapat presentasi evaluasi kegiatan dari salah satu mitra Lentera UMKM, yaitu dari Estu Maharani, SP, MM. Dengan merk dagang Zaidan’s OLSHOP, Estu memberikan paparan kegiatannya melakukan penjualan secara daring dan juga berbagi cerita serta pengalaman dalam penjualan dengan media sosial. Dia menginformasikan profit yang didapatnya dari berjualan secara daring serta meningkatnya omset dari sekedar berdagang secara fisik atau offline.
Para peserta kegiatan webinar yang terdiri atas para mitra UMKM dan dosen pendamping merasa antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan untuk para pembicara. Respon yang diberikan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut pun memberikan kepuasan bagi para penanya dan penyimak. Hal ini berpengaruh positif pada pengisian kuesioner umpan balik terhadap jalannya kegiatan yang dilakukan secara langsung. (AFT)