Dalam meningkatkan prestasi para dosen, khususnya di bidang penelitian Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STMIK) Nusa Mandiri berkolaborasi dengan Lentera UMKM dan IEEE Indonesian Section Young Profesionals menyelenggarakan webinar yang bertemakan ‘Kiat Sukses Meraih Pendanaan Kerjasama & Hibah IEEE’ secara live via zoom dan youtube, Selasa (20/10).
Acara yang dipandu oleh Arif Hidayat, SS.M.Hum, acara ini menghadirkan tiga narasumber yakni, Dr. Nina KH selaku wakil sekjen 1 bidang eksternal APTIKOM Universitas Komputer Indonesia, Indra Riyanto selaku Chair of young professionals dan Dr. Dwiza Riana sebagai project leader lentera UMKM dan head of STMIK Nusa Mandiri.
Arif Hidayat menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi para dosen agar melakukan penelitian atau membuat peoject dan project agar bisa di danai oleh IEEE ataupun pemerintah.
Dalam materi strategi digitalisasi UMKM, Nina menuturkan bahwa tingkat penggunaan tekonologi digital pada UMKM masih rendah.
“Padahal penggunaan teknologi digital bagi UKM di Indonesia membawa keuntungan seperti dapat menaikkan pendapatan hingga 80%, 17 kali lebih mungkin menjadi inovatif, dan dapat menjadi lebih kompetitif secara internasional,” ujarnya.
Sedangkan Indra Riyanto membagikan tips bagaimana akademia mendapatkan dana dari IEEE sebagai alternatif dana DIKTI.
“Untuk mendapatkan dana dari IEEE perlu memperhatikan Substantive information project proposal yang dibuat harus meliputi, Project overview & backgorund, stakeholder mapping & end user agreement, theory of change, milestones restrictions ricks, dan external collaboration & funding atau budget justicifation,” ujar Indra.
Senada, Dwiza menyampaikan bagaimana implementasi dana hibah, sebagai contoh project Lentera UMKM. Project Lentera UMKM adalah solusi dari masalah pandemi covid-19 yaitu tentang pemasaran penjualan produk, dimana UMKM diminta untuk menentukan taktik atau saluran pemasarannya.
”Teknologi era disruptive yang berkembang sangat pesat memberikan dampak positif bagi dunia usaha, tidak hanya bagi pelaku usaha raksasa dan besar tetapi juga UMKM. Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan soslusi teknologi dalam pasar penjualan produk kepada UMKM serta memberikan pelatihan kepada minimal 31 UMKM di seluruh Indonesia,” tutup Dwiza.