Teknologi Sebagai Key Drivers Revolusi Industri

key-drivers-revolusi-industri

DEPOK, NusamandiriNews – Hari pertama rangkaian kegiatan virtual event Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) Aptikom (Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia) digelar Senin (1/11). Rakornas ini dibantu oleh Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai host utama, dan akan melangsungkan kegiatan ini dari 1–6 November 2021.

Tahun ini, Rakornas Aptikom mengambil tema ‘Memberdayakan Kecerdasan Artifisial untuk Percepatan Transformasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0’ dilaksanakan secara daring melalui zoom dan channel youtube Aptikom TV dan luring di gedung Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Margonda, Depok, Senin (1/11).

Baca Juga : UNM Jadi Host Utama Penyelenggara Rakornas APTIKOM 2021

Direktur Informasi & Komunikasi, Perekonomian & Kemaritiman Kemkominfo RI, Septriana Tangkary sebagai speaker dalam Rakornas Aptikom 2021 mengatakan, berdasarkan survei artifisial jumlah pengguna internet di Indonesia hingga Januari 2021 mencapai 202,6 juta jiwa dengan jumlah populasi manusia 274,9 juta jiwa.

“Artinya tingkat penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 73,7%. Tingkat penetrasi internet yang tinggi ini berdampak pada tingginya pengguna gawai di Indonesia pula,” papar Septriana.

Lanjutnya, kini, teknologi sebagai key drivers revolusi industri, dimulai dari revolusi industri ke-1 hingga ke-4. Revolusi industri dalam perjalanannya merupakan sebuah transformasi penggunaan teknologi yang kini marak sebagai konsumsi utama generasi milenial dan z.

“Dalam era revolusi industri 4.0 sudah banyak evaluasi kompetensi lulusan dari masa ke masa. Dimulai dari lulusan 2000 yang diharuskan menguasai windows office, C++, dan linux hingga pada lulusan 2020 yang menguasai internet of things (IoT), data analytics, big data dan cyber security,” tuturnya.

Baca Juga : Kampus Berbasis Teknologi Komputer, Jadi Pelopor Perubahan

Lanjutnya, pada industri 4.0 banyak sekali jenis profesi baru bermunculan seperti social media specialist, search engine optimization (SEO) specialist, content creator, web developer, data scientist, dan app developer.

“Pada era ini pula, generasi z harus mampu memiliki beberapa soft skill 4.0 antara lain, pemecahan masalah, kreativitas, fleksibilitas kognitif, pengambilan keputusan, berpikir kritis, berorientasi servis, negosiasi, manajemen dan koordinasi,” terangnya.(MKU)