JAKARTA, NusamandiriNews — Peringati hari Ibu Nasional, Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) sukses menggelar webinar Women Talk bertema “Ibu dan Pendidikan”. Kegiatan digelar secara daring, pada Senin (27/12) pukul 09.00-12.00 WIB, dengan menghadirkan para perempuan hebat di Indonesia.
Prof Dr Dwiza Riana, rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang hadir dalam kegiatan ini dan juga sebagai salah satu narasumber mengungkapkan, eksistensi kepemimpinan perempuan di ranah publik saat ini sudah cukup diakui dan diterima.
Baca juga: UNM Bangga Mempersembahkan The Sixth ICIC APTIKOM 2021
Kepemimpinan Perempuan
“Kita semua perlu memahami kesetaraan gender, itu penting. Saat ini kepemimpinan perempuan di masyarakat sudah diterima, mulai dari kalangan konservatif dan profesional,” ungkapnya dalam diskusi webinar, Senin (27/12).
Menelisik tentang persepsi publik, katanya, kepemimpinan perempuan itu terbentuk dari kinerja dan perannya dalam masyarakat.
“Kita cukup bersyukur saat ini, keterlibatan perempuan dalam bidang pembangunan cukup diperhatikan. Meskipun, posisi kepemimpinan perempuan di Indonesia, masih kalah jauh dengan laki-laki,” katanya.
Beberapa waktu lalu, paparnya, telah diluncurkan iBangga, yang merupakan indeks pengukuran kualitas keluarga yang ditujukan melalui tiga dimensi, yaitu dimensi ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan keluarga.
“Hasil pengukuran iBangga adalah status capaian pelaksanan pembangunan keluarga di suatu wilayah yang diklasifikasikan menjadi tangguh, berkembang, dan rentan. Dengan pendidikan yang diperoleh perempuan, maka akan mendorong persepsi publik terhadap kepemimpinan perempuan untuk menjadi lebih baik,” jelasnya.
Baca juga: Live Chat di Youtube Nusa Mandiri Ikut Meriahkan Jalannya Wisuda ke-31 UNM
Ia mengajak, kepada semua perempuan, untuk membangun karakter positif dengan pembuktian, bahwa kempimpinan perempuan itu mampu memberikan integritas, profesionalisme dan kompetensi yang unggul. Hal ini, tentu saja akan mendorong banyak perempuan berkiprah bagi bangsa dan negara.
“Ayo kita tunjukkan pada masyarakat, melalui pembuktian bahwa perempuan memiliki kelebihan banyak tempat dalam memimpin. Perempuan itu punya kekhasan yang multitasking dalam berperan, perempuan itu memiliki kemampuan mengelola perasaan menjadi kekuatan, sehingga menjadi lebih detail dan disiplin. Dan ini sangat memungkinkannya dalam membangun strategi juga menjawab tantangan yang ada,” tutupnya. (UMF)
Leave a Reply