Menu

Mode Gelap
Universitas Nusa Mandiri Raih Klasterisasi Utama: Pengakuan atas Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNM Beri Penghargaan Inovasi Pada Mahasiswa dan Alumni Berprestasi UNM Terima Penghargaan Apresiasi Penggabungan Perguruan Tinggi Tahun 2021 Manfaat Teknologi Untuk Ketahui Kepribadian dan Kecerdasan Pada Anak Sarah, Mahasiswa UNM yang Aktif Kuliah Sambil Berbisnis UNM Gelar Pembekalan Internal Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022

Artikel Ilmiah

Kemajuan Teknologi Bantu Petani Kenali Penyakit Daun Pada Tanaman Tomat

badge-check


					Teknologi Informasi Perbesar

Teknologi Informasi

Oleh: Umi Khultsum

NusamandiriNews–Pertanian menjadi tulang punggung dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, bidang pertanian juga memiliki dampak yang besar bagi perekonomian bangsa. Tanaman tomat menjadi salah satu komoditi sayuran yang terkenal dan banyak masyarakat yang mengonsumsinya di berbagai negara.

Tanaman tomat, rentan terhadap serangan penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman tomat dapat disebabkan oleh jamur atau cendawan, bakteri dan virus yang menyerang pada bagian daun. Penyakit ini dapat dikenali secara visual karena memiliki ciri tekstur dan warna yang unik.

Baca juga: Pemanfatan Teknologi Informasi Penting di Bidang Pertanian

Pengenalan yang dilakukan secara visual oleh petani memiliki kekurangan dan membutuhkan waktu yang lama dalam mengidentifikasi penentuan jenis penyakit ini. Selain itu, hasilnya tidak akurat karena terdapat kemiripan antara satu jenis penyakit dengan penyakit lainnya.

Ide revolusi pertanian 4.0, muncul sebagai dampak dari revolusi industri 4.0. Teknologi pada revolusi industri 4.0 mendukung konsep seperti pertanian vertikal dan sistem pangan, pertanian digital, bioekonomi, pertanian melingkar, dan aquaponik. Namun, permasalahan muncul ketika para petani belum siap menghadapi kemajuan teknologi yang semakin pesat.

Saat ini teknologi semakin berkembang, salah satunya dalam bidang pengolahan citra. Melalui pengenalan pola atau karakteristik dari citra daun yang terkena penyakit tersebut, diharapkan dapat menjadi langkah yang penting dalam mengidentifikasi penyakit secara benar dalam efisiensi manajemen penyakit, sehingga dapat dilakukan upaya pengendalian agar penyakit pada daun tomat, tidak berkembang atau menyebar.

Untuk itu, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) melakukan pengkajian dan penelitian menggunakan algoritma klasifikasi dan berbagai ekstraksi fitur, untuk deteksi penyakit pada daun tomat.

Baca juga: Dosen Universitas Nusa Mandiri Berikan Solusi Strategi Marketing pada Bisnis Penjualan Produk

Dari penelitian yang dilakukan oleh dosen UNM tersebut, menggunakan Algoritma Random Forest dengan kombinasi 3 ekstraksi fitur yaitu fitur warna, fitur Hu-Moment, dan fitur haralick. Pengujian ini dilakukan pada citra penyakit daun tomat menggunakan 10 kelas penyakit. Metode Random Forest dan kombinasi fitur esktraksi berhasil menunjukkan peningkatan akurasi, dengan akurasi yang diperoleh sebesar 96%.

Tujuan dari penelitian ini, nantinya mampu menjadi solusi bagi petani, untuk mengetahui secara cepat, jenis penyakit pada daun tomat. Sehingga dapat segera dilakukan pengendalian dan pencegahan penyakit pada daun tomat, dan buah tomat yang dihasilkan dapat berkualitas baik. (UMF)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Stop Alasan Sibuk! Perpustakaan adalah “Senjata Rahasia” Mahasiswa Kampus Digital Bisnis

24 Oktober 2025 - 14:43 WIB

Perpustakaan Jadi Senjata Rahasia

Bukan Cuma Pintar, Mahasiswa UNM Harus Cakap Digital Kalau Mau Bertahan!

24 Oktober 2025 - 11:55 WIB

5 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Mahasiswa Agar Cakap Digital 

Mau Jadi Mahasiswa Global? Ikuti 5 Strategi Ampuh ala Nusa Mandiri!

24 Oktober 2025 - 09:42 WIB

Lima Tips Mahasiswa Tembus Dunia Global

Mahasiswa Melek Digital, Indonesia Siap Bersaing di Panggung Global

21 Oktober 2025 - 11:21 WIB

Mahasiswa Melek Digital

Mahasiswa Sudah Punya ChatGPT dan Google, Masih Perlukah Perpustakaan? Ini Kata UNM!

20 Oktober 2025 - 14:58 WIB

Masih Perlukah Perpustakaan?
Sedang Tren di Artikel Ilmiah