Menu

Mode Gelap
Universitas Nusa Mandiri Raih Klasterisasi Utama: Pengakuan atas Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNM Beri Penghargaan Inovasi Pada Mahasiswa dan Alumni Berprestasi UNM Terima Penghargaan Apresiasi Penggabungan Perguruan Tinggi Tahun 2021 Manfaat Teknologi Untuk Ketahui Kepribadian dan Kecerdasan Pada Anak Sarah, Mahasiswa UNM yang Aktif Kuliah Sambil Berbisnis UNM Gelar Pembekalan Internal Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022

Artikel Ilmiah

Mengukur Kualitas Framework PHP Terbaik di Kalangan Developer PHP Indonesia

badge-check


					Framework Perbesar

Framework

Oleh: Rochmat Setiyawan

NusamandiriNews–Kemunculan berbagai framework php, menjadi satu alternatif dalam mengembangkan suatu aplikasi web dengan kerangka yang bisa disepakati bersama. Hal ini, menjadi faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan evaluasi terhadap php framework internal, yang selama ini digunakan yakni Wisanggeni.

Wisanggeni framework, sebagai salah satu framework yang sering digunakan di kalangan developer php di Indonesia akan dibandingkan dengan framework pembanding yakni Laravel dan CodeIgniter, tujuannya adalah untuk mengukur kualitas desain dari Wisanggeni framework itu sendiri.

Baca juga: Dengan Text Mining Bisa Analisa Komentar Netizen

Untuk menentukan hasil tersebut, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) melakukan penelitian untuk mengetahui evaluasi terhadap php framework, menggunakan parameter object-oriented metrics dan kualitas desain. Hasil penilaian terhadap parameter object-oriented metrics dapat di evaluasi menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).

Metode AHP ini, digunakan untuk menentukan kualitas desain model framework terbaik yang dipakai perusahaan, sebagai referensi untuk pengembangan website yang menggunakan Wisanggeni framework selanjutnya. Penelitian ini juga menggunakan kombinasi tool PhpDepend dan PhpMetrics untuk menghitung nilai parameter object-oriented metrics pada masing-masing php source framework php.

Baca juga: Bidang Artificial Intelligence Bantu Masyarakat Disabilitas

Dari hasil kalkulasi metrics tersebut, akan dipetakan kedalam empat parameter kualitas desain, yaitu efficiency, understandability, reusability, dan maintainability. Parameter tersebut merupakan pendekatan kualitas desain, dari sisi kemampuan developer terhadap pemahaman dan penggunaan sumber kode program untuk digunakan dan dikembangkan.

Hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa framework Laravel memiliki kualitas desain model framework dengan nilai tertinggi pada aspek understandability dan maintainability. Sedangkan framework CodeIgniter dengan nilai tertinggi apabila aspek reusability dan efficiency diutamakan. (UMF)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Stop Alasan Sibuk! Perpustakaan adalah “Senjata Rahasia” Mahasiswa Kampus Digital Bisnis

24 Oktober 2025 - 14:43 WIB

Perpustakaan Jadi Senjata Rahasia

Bukan Cuma Pintar, Mahasiswa UNM Harus Cakap Digital Kalau Mau Bertahan!

24 Oktober 2025 - 11:55 WIB

5 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Mahasiswa Agar Cakap Digital 

Mau Jadi Mahasiswa Global? Ikuti 5 Strategi Ampuh ala Nusa Mandiri!

24 Oktober 2025 - 09:42 WIB

Lima Tips Mahasiswa Tembus Dunia Global

Mahasiswa Melek Digital, Indonesia Siap Bersaing di Panggung Global

21 Oktober 2025 - 11:21 WIB

Mahasiswa Melek Digital

Mahasiswa Sudah Punya ChatGPT dan Google, Masih Perlukah Perpustakaan? Ini Kata UNM!

20 Oktober 2025 - 14:58 WIB

Masih Perlukah Perpustakaan?
Sedang Tren di Artikel Ilmiah