Prodi Informatika dan NIC Sukses Gelar Webinar Pitch Deck

NIC Sukses Gelar Webinar Pitch Deck
NIC Sukses Gelar Webinar Pitch Deck

Jakarta, NusamandiriNews–Universitas Nusa Mandiri (UNM) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Program Studi (prodi) Informatika dan Nusa Mandiri Innovation Center (NIC) sukses menggelar webinar Pitch Deck, pada jumat (1/7) secara daring. Acara ini mengangkat tema “Create Captivating Pitch Deck” dengan menghadirkan praktisi professional, founder dan CEO Ngampooz, Ainur Rony dan dipandu oleh Ummu Radiyah selaku kepala NIC.

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh ketua prodi (kaprodi) Informatika UNM, Arfhan Prasetyo menyampaikan dalam sambutannya bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, akselerasi percepatan yang luar biasa sehingga membutuhkan generasi milenial yang kreatif.

Baca juga: Prodi Informatika UNM Bekali Mahasiswa Cara Memulai Bisnis Lewat Webinar

NIC Sukses Gelar Webinar Pitch Deck

“Dimana generasi milenial yang kreatif ini diharapkan mampu memunculkan inovasi bisnis digital yang menjadi tantangan masa depan,” ujarnya dalam sambutan, Jumat (1/7).

Untuk itu, katanya, prodi dan NIC bisa menjadi fasilitator untuk memberikan peluang pada mahasiswa agar dapat merintis dan memiliki bisnis digital serta menangkap peluang yang ada di masyarakat.

“Dengan menangkap peluang yang ada diharapkan generasi muda mampu berperan dalam menjawab serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menciptakan produk inovasi dan startup baru baik itu sebagai founder ataupun co-founder,” terangnya.

Sementara itu, Ainur Rony sebagai narasumber menjelaskan bahwa pitch deck merupakan presentasi singkat yang menjelaskan gambaran umum tentang rencana bisnis dengan menggunakan beberapa tools yang ada.

“Komponen-komponen yang harus ada pada proposal pitch deck sebagai gambaran umum di mulai dari cover slide, company purpose, problem, solution, why now, market size, competition, product, business model, team dan finance,” jelasnya.

Ainur mengingatkan juga untuk selalu perluas circle agar dapat memperluas network juga memajukan bisnis dan area atau market bisnis kita.

“Tantangan-tantangan yang ada sekarang menuntut kita untuk solutif seperti membuat bisnis menjadi digitalized sehingga dapat tersimpan di cloud, contoh bisnis Save Pet (www.sepet.com) miliki unique selling point,” ungkapnya.

Baca juga: NIC Gelar Sosialisasi Program Bangkit 2022 Untuk Dosen

Jadi, jelasnya selain merawat dan sayang hewan, company purpose-nya juga menawarkan solusi yang bertujuan memberikan edukasi tentang perawatan hewan, akses layanan kesehatan, dan pencatatan riwayat kesehatan yang berbeda dengan bisnis atau competitor lainnya.

“Itu sebagai salah satu contoh bisnis dalam bentuk digital yang dibuat dengan road map bisnis yang jelas, dengan membuat aplikasi android dan sekaligus IOS apps sehingga manfaatnya bisa meluas, teknologi sebagai enabler/pembisa, selain itu tetap dapat pertahankan services dalam bisnisnya,” tandasnya. (UMF)