BOGOR, NusamandiriNews–Dosen Prodi Sains Data Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) telah melaksanakan kegiatan untuk pelatihan digitalisasi dalam pelayanan kegiatan administrasi kependudukan di Desa Cipenjo, pada Minggu (18/12).
Pelatihan ini dilaksanakan secara tatap muka, berlokasi di Diara Hotel Cileungsi. Ketua pelaksana pelatihan ini yaitu Nanang Ruhyana yang dibantu oleh Andri Agung Riyadi sebagai tutor dan beberapa anggota yaitu Anton dan Dr. Suyoto. Juga terlibat beberapa mahasiswa Universitas Nusa Mandiri yaitu Kanita Salsabila Dwi Irmanti, Rianggi Silvi Anti Butar-Butar, Ihsan Aulia Rahman, Riska Alifia Putri, Desi Masdin Dama.
Pelatihan ini diikuti oleh ketua RT dan ketua RW Desa Cipenjo sebagai peserta, dihadiri juga oleh Kepala Desa Cipenjo, Camat, Kapolsek, dan Danramil Cileungsi. Desa Cipenjo ini dikepalai oleh Hj. Yeni Lusiana.
Baca juga: Dosen Kampus Digital Bisnis UNM Beri Pelatihan Digitalisasi Layanan Posyandu Pada Kader Desa Cipenjo
Dosen Prodi Sains Data Beri Pelatihan
Masalah yang dihadapi oleh Desa Cipenjo saat ini dalam melayani kegiatan adaministrasi kependudukan masih menggunakan cara manual. Mengingat pentingnya digitalisasi dalam hal pelayanan kepada masyarakat, maka Dosen UNM mengenalkan pada peserta Pengabdian Masyarakat kali ini mengenai digitalisasi dalam pelayanan kegiatan administrasi kependudukan.
Nanang Ruhyana selaku ketua pelaksana kegiatan mengatakan bahwa digitalisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses menyimpan seluruh sifat dan informasi dari teks, suara, gambar, atau multimedia dalam sebuah string elektronik dari nol dan satu bit. Desa adalah sumber data paling akurat untuk pencarian data kependudukan.
Baca juga: Dosen Prodi Sains Data Kampus Digital Bisnis UNM Giat Beri Pendampingan Pada Perangkat Desa
“Untuk itu, cara pengumpulan data penduduk, pengisian data dalam format, pengolahan data hingga penyajian informasi data kependudukan kepada masyarakat harus dilakukan secara efektif dan efisien agar informasi yang tersampaikan dapat dengan cepat dan akurat,” katanya dalam rilis yang diterima, Jumat (23/12).
Ia menyampaikan untuk mengatasi kondisi tersebut perlu dilakukan upaya perbaikan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik yang berkesinambungan demi mewujudkan pelayanan publik yang prima.
“Sebab pelayanan publik merupakan fungsi utama pemerintah yang diberikan sebaik-baiknya oleh pejabat publik. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan melakukan penerapan program digitalisasi desa,” tutupnya. (UMF)
Leave a Reply