Tangerang, NusamandiriNews–Di era digital yang berkembang pesat, teknologi Artificial Intelligence (AI), khususnya Generative AI (Artificial Intelligence), telah memberikan dampak besar dalam dunia kerja. Kemampuan Generative AI untuk menciptakan konten baru seperti teks, gambar, video, atau kode membuka peluang untuk otomatisasi dan peningkatan produkivitas. Adopsi teknologi AI di tempat kerja dapat mengurangi beban kerja administratif dan repetitif.
Melalui dukungan Generative AI memungkinkan karyawan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih bernilai tinggi, yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan keseimbangan kehidupan kerja. Namun demikian, pekerja perempuan tertinggal dalam mengadopsi Generative AI dibanding pekerja pria, khususnya di kalangan pekerja generasi Z. Kesenjangan gender dalam ekonomi masih besar terutama di sektor teknologi dan manajemen, seperti dijelaskan dalam laporan World Economic Forum tahun 2020.
Baca juga: Agar Penyimpanan Efektif dan Efisien, Kader PKK Ragunan Ikuti Pelatihan Arsip Digital
Pelatihan Generatif AI
Berdasarkan uraian di atas, perlu lebih banyak pelatihan AI untuk pekerja perempuan. Universitas Nusa Mandiri (UNM) bersama Pengurus Cabang Fatayat NU Tangerang mengadakan pelatihan penggunaan Generative AI untuk pekerja perempuan. Pelatihan dilaksanakan pada sabtu, 14 September 2024 di Aula Masjid Al Ittihad Tangerang.
Menurut Kursehi Falgenti, salah satu anggota tim dalam pelatihan ini mengatakan bahwa tutor dari universitas Mandiri menyampaikan materi pelatihan membuat Flyer Dirgahayu Republik Indonesia ke-79 dengan teknik promt engineering menggunakan ChatGPT.
“Generative AI dapat digunakan untuk meningkatkan manajemen waktu, mengurangi stres, dan memungkinkan mereka untuk mengelola pekerjaan dengan lebih efektif. Peran Generative AI dalam mengurangi beban kerja yang bersifat repetitif memungkinkan pekerja perempuan untuk fokus pada pengembangan keterampilan dan peningkatan kepemimpinan,” jelasnya dalam rilis yang diterima, Jumat (20/9).
Ia menegaskan bahwa peningkatan keterampilan perempuan dan mendorong inklusivitas dalam pengembangan AI diperlukan untuk mengatasi ketimpangan ini.
“Organisasi berperan besar dalam menjembatani kesenjangan ini dengan memberikan pelatihan AI untuk memastikan perempuan tidak tertinggal dalam karir masa depan,” katanya.
Selian itu, peserta diberikan pelatihan keterampilan membuat berbagai jenis surat dengan bantuan ChatGPT. Keteramapilan ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pegurus cabang Fatayat NU Kota Tangerang yang merupakan pekerja perempuan.
Literasi digital mereka bertambah, mereka juga memiliki keterampilan menggunakan Generative AI untuk membantu pekerjaan operasional organisasi. Dengan kemampuan yang dimiliki Generative AI mendukung pekerja wanita untuk lebih produktif dan membantu dalam menunjan karir. (UMF)
Leave a Reply