Oleh: Sausan Elsya Pratiwi
Jakarta, NusamandiriNews–Setiap tahun, Indonesia memperingati Sumpah Pemuda pada 28 Oktober. Momentum ini mengingatkan kita akan perjuangan pemuda dalam memerdekakan bangsa serta menekankan pentingnya pendidikan, khususnya di perguruan tinggi, dalam membangun karakter dan pengetahuan generasi muda. Ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa” yang dikumandangkan para pemuda saat itu merupakan panggilan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Dalam konteks ini, perpustakaan perguruan tinggi memiliki peran strategis.
Menurut Pustakawan Universitas Nusa Mandiri (UNM), Sausan Elsya Pratiwi di era digital, perpustakaan telah bertransformasi menjadi pusat pembelajaran yang dinamis. Selain koleksi buku fisik, perpustakaan modern juga menawarkan akses ke berbagai database, jurnal ilmiah, dan sumber informasi digital lainnya. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk melakukan penelitian secara mandiri dan mengembangkan ide-ide kreatif.
Baca juga: Perpustakaan: Pusat Pengetahuan dan Peran Pustakawan yang Tak Terpisahkan
Warisan Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai literasi yang relevan dalam dunia pendidikan saat ini. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi dituntut untuk mendorong mahasiswa aktif menggali informasi dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Perpustakaan yang dikelola dengan baik memudahkan mahasiswa mengakses informasi yang dibutuhkan untuk penelitian dan pengembangan diri.
Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda, banyak perguruan tinggi menggelar acara dan program literasi untuk meningkatkan minat baca dan pemanfaatan perpustakaan. Kegiatan ini tidak hanya membantu mahasiswa mendapatkan informasi, tetapi juga membangun karakter dan keterampilan kritis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global.
Baca juga: Perpustakaan Nusa Mandiri Ikuti Webinar Duta Baca Berdaya dengan Buku
Kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pustakawan menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan akademis yang kondusif untuk belajar dan berinovasi. Dengan mengingat Sumpah Pemuda, kita diajak merefleksikan peran sebagai generasi penerus. Perpustakaan di perguruan tinggi bukan hanya tempat mencari informasi, tetapi juga wadah untuk mengumpulkan ide dan semangat kolaborasi.
Dengan membaca, menulis, dan berbagi pengetahuan, kita tidak hanya menghormati jasa para pahlawan, tetapi juga turut serta membangun masa depan bangsa yang lebih cerah. “Buku dan Ilmu, Warisan Sumpah Pemuda” mengingatkan bahwa semangat perjuangan pemuda harus diimbangi dengan penguasaan ilmu pengetahuan.
Melalui perpustakaan dan akses terhadap buku, generasi muda diharapkan dapat melanjutkan perjuangan para pendahulu dalam membangun bangsa yang cerdas dan berdaya saing. Mari kita jaga dan kembangkan warisan ini, menjadikan buku dan ilmu sebagai senjata untuk mencapai cita-cita bangsa. Mari tingkatkan semangat literasi dan berkontribusi bagi bangsa, sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda!
Penulis: Sausan Elsya Pratiwi, Pustakawan Universitas Nusa Mandiri
(UMF)
Leave a Reply