Jakarta, NusamandiriNews–Program Studi (prodi) Ilmu Komputer (S2) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) sukses menggelar webinar bertajuk Research Sharing Laboratorium Riset Data Mining #12 pada Rabu 27 November 2024. Kegiatan ini berlangsung secara daring pukul 19.00-21.00 WIB dan diikuti oleh mahasiswa Prodi Ilmu Komputer (S2) FTI UNM dari berbagai semester pada perkuliahan ganjil tahun akademik 2024-2025.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber utama dengan topik yang relevan dan menarik bagi para peneliti di bidang teknologi informasi. Narasumber pertama, Jumadi, mahasiswa yang sedang menyusun tesis, memaparkan materi berjudul “Prosedur Penyusunan Systematic Literature Review (SLR) sebagai Metode Penelitian untuk Tesis”. Narasumber kedua, Muji Ernawati, alumni Prodi Ilmu Komputer (S2) FTI UNM, menyampaikan materi hasil penelitian tesis yang sudah dipublikasikan pada jurnal internasional berjudul “Classification of Human Emotions Based on Javanese Speech Using Convolutional Neural Network and Multilayer Perceptron”.
Prodi Ilmu Komputer (S2) Sukses Gelar Webinar Research Sharing
Sekretaris Program Studi Ilmu Komputer (S2), Eni Heni Hermaliani menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan untuk berbagi wawasan kepada seluruh mahasiswa Prodi Ilmu Komputer (S2) dengan menghadirkan alumni yang telah menyelesaikan tesis.
“Hasil pemaparan ini dapat menjadi sumber inspirasi dan acuan dalam memahami penyusunan tesis, baik dari sisi kontribusi, metode penelitian, maupun relevansi judul dalam konteks ilmiah,” ungkapnya dalam rilis yang diterima, Jumat (29/11).
Eni Heni menegaskan bahwa webinar ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa dalam menghasilkan penelitian berkualitas yang dapat berkontribusi di tingkat nasional maupun internasional.
“Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata komitmen Prodi Ilmu Komputer (S2) Universitas Nusa Mandiri dalam mendukung pengembangan riset di bidang teknologi informasi dan menciptakan ruang diskusi yang produktif bagi para akademisi dan praktisi,” tutupnya. (UMF)