Jakarta, NusamandiriNews – Sabtu pagi yang biasanya diisi dengan rutinitas santai di Cipete Utara, Jakarta Selatan, kali ini terasa berbeda. Warga RT.004 RW.06 berbondong-bondong datang ke Aula Kelurahan, bukan untuk arisan atau kerja bakti, tapi buat belajar cara menghasilkan cuan dengan kecerdasan buatan (AI)!
Baca juga: Manajemen Perpustakaan dan Peran Teknologi Artificial Intelligence (AI)
Ya, beneran. AI, yang selama ini sering dianggap teknologi canggih buat orang IT, ternyata bisa dipakai siapa saja buat nambah pemasukan. Inilah yang jadi inti dari Pelatihan Menghasilkan Cuan Menggunakan Artificial Intelligence, sebuah kegiatan Pengabdian Masyarakat yang digelar pada Sabtu, 25 Januari 2024, hasil kerja sama Universitas Nusa Mandiri (UNM) dengan Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI).
Sejak pagi, panitia sudah sibuk mempersiapkan acara. Pukul 09.00 WIB, pelatihan resmi dibuka dengan sambutan dari Diah Ayu Ambarsari, selaku Ketua Pelaksana. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau kita nggak mau ketinggalan zaman, kita harus bisa beradaptasi. AI ini bukan cuma buat perusahaan besar, tapi juga bisa membantu masyarakat meningkatkan penghasilan.”
Senada dengan itu, Mila, Ketua RT.004, juga ikut memberikan semangat kepada warganya. “Ini kesempatan langka! Kalau bisa dimanfaatkan dengan baik, AI bisa bantu ibu-ibu yang jualan online atau bapak-bapak yang punya usaha kecil supaya bisa makin laris,” ujarnya penuh antusias.
Banyak peserta awalnya mengira AI itu ribet dan butuh coding segala. Tapi setelah masuk sesi penyuluhan, semua mulai terbuka matanya. Para narasumber menjelaskan bagaimana AI bisa dimanfaatkan buat membantu bisnis kecil, dari membuat konten promosi otomatis, menganalisis tren pasar, sampai meningkatkan penjualan secara digital.
Dan bagian paling seru? Praktik langsung! Peserta diajari cara pakai AI untuk bikin desain, menulis caption jualan yang menarik, bahkan mengatur strategi pemasaran tanpa harus pusing mikirin algoritma yang rumit.
Eka Putri, salah satu peserta, sampai berkomentar, “Saya kira AI itu buat anak-anak IT doang, ternyata bisa juga buat bantu jualan! Keren banget, harus sering-sering ada acara kayak gini.”
Sementara Dhio, peserta lainnya, berharap pelatihan ini nggak berhenti sampai di sini. “Kalau bisa, temanya dibuat lebih spesifik lagi, misalnya AI buat bisnis makanan atau fashion. Pasti banyak yang tertarik!”
Baca juga: Bangkitkan Potensi Generasi Muda dengan Artificial Intelligence
Dengan antusiasme yang begitu tinggi, jelas bahwa teknologi bukan lagi sesuatu yang jauh dari masyarakat, tapi justru bisa jadi solusi nyata buat meningkatkan taraf hidup. Bukan cuma anak muda atau pebisnis besar, ibu-ibu pedagang, bapak-bapak wirausaha, bahkan siapa pun yang ingin berkembang bisa ikut memanfaatkan kecerdasan buatan ini!(ACH)
Leave a Reply