Menu

Mode Gelap
Universitas Nusa Mandiri Raih Klasterisasi Utama: Pengakuan atas Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNM Beri Penghargaan Inovasi Pada Mahasiswa dan Alumni Berprestasi UNM Terima Penghargaan Apresiasi Penggabungan Perguruan Tinggi Tahun 2021 Manfaat Teknologi Untuk Ketahui Kepribadian dan Kecerdasan Pada Anak Sarah, Mahasiswa UNM yang Aktif Kuliah Sambil Berbisnis UNM Gelar Pembekalan Internal Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022

Berita

Hadapi Tantangan Zaman: Bangun Budaya Baca di Kalangan Mahasiswa

badge-check


					Hadapi Tantangan Zaman Perbesar

Hadapi Tantangan Zaman

Jakarta, NusamandiriNews–Perpustakaan perguruan tinggi memiliki peran yang jauh lebih luas daripada sekadar tempat penyimpanan buku. Selain menjadi pusat referensi ilmiah, perpustakaan juga berfungsi sebagai sarana pengembangan minat baca mahasiswa dan sumber pengetahuan yang mendukung proses pembelajaran. Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi digital dan maraknya distraksi dari media sosial, perpustakaan menghadapi tantangan besar dalam menarik perhatian mahasiswa agar lebih banyak membaca.

Pustakawan Universitas Nusa Mandiri (UNM), Sausan Elsya Pratiwi menyampaikan salah satu strategi utama dalam meningkatkan minat baca mahasiswa adalah menciptakan suasana perpustakaan yang nyaman dan menarik.

Baca juga: Perpustakaan sebagai Gerbang Pengetahuan di Era Digital

Hadapi Tantangan Zaman

“Banyak perpustakaan kini mengadopsi desain yang lebih modern dengan kursi ergonomis, pencahayaan yang baik, serta area relaksasi seperti bean bag dan ruang diskusi terbuka. Beberapa perpustakaan juga mengintegrasikan unsur seni dan budaya dalam desain interiornya untuk menciptakan lingkungan yang lebih inspiratif dan menenangkan,” paparnya dalam rilis yang diterima, Jumat (7/3).

Ia memberi contoh, Perpustakaan Universitas Nusa Mandiri kampus Margonda telah menerapkan konsep ruang baca yang lebih fleksibel, dilengkapi dengan student corner yang dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika. Hal ini terbukti meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.

“Dengan menciptakan tempat yang nyaman, perpustakaan dapat lebih mudah menarik minat baca mahasiswa dan mendorong mereka untuk lebih sering berkunjung,” katanya.

Selain menciptakan suasana yang nyaman, ia menegaskan bahwa perpustakaan juga perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan akses informasi. Layanan e-book, akses jurnal elektronik, serta aplikasi perpustakaan yang memungkinkan mahasiswa mencari, meminjam, dan membaca buku secara digital semakin banyak diterapkan. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengakses materi bacaan kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Pustakawan memiliki peran strategis dalam mendukung mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan literasi informasi. Melalui program workshop, seminar, atau webinar, pustakawan dapat mengajarkan mahasiswa cara mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dan bijak. Keterampilan literasi informasi ini tidak hanya bermanfaat dalam kehidupan akademik mereka, tetapi juga mendorong kebiasaan membaca yang lebih baik dan berkelanjutan,” jelasnya.

Baca juga: Perpustakaan Universitas Nusa Mandiri sebagai Ruang Diskusi untuk Tingkatkan Pemikiran Kritis Mahasiswa

Ia menekankan agar mahasiswa lebih termotivasi untuk membaca, perpustakaan juga harus memastikan bahwa koleksinya relevan dengan kebutuhan akademis dan minat pribadi mahasiswa. Selain buku teks dan jurnal ilmiah, perpustakaan perlu menyediakan koleksi buku fiksi, motivasi, dan topik populer lainnya yang banyak diminati mahasiswa. Dengan koleksi yang bervariasi, mahasiswa dapat lebih mudah menemukan bacaan yang sesuai dengan minat mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan semangat baca mereka.

“Dengan menciptakan suasana yang nyaman, menyelenggarakan program literasi yang menarik, memanfaatkan teknologi digital, serta menyediakan koleksi buku yang relevan, perpustakaan perguruan tinggi dapat memainkan peran penting dalam membangun budaya membaca yang kuat di kalangan mahasiswa. Selain itu, peran pustakawan dalam mendukung literasi informasi serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi semakin memperkuat daya tarik perpustakaan sebagai pusat literasi modern,” tutupnya. (UMF)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Didukung Program IEP 3+1, Mahasiswa UNM Raih Pendanaan P2MW 2025

15 Juli 2025 - 14:39 WIB

Mahasiswa UNM Raih Pendanaan P2MW 2025

Dosen Senior Tetap Melek Digital, Bukti Semangat Belajar Tak Punya Batas Usia

15 Juli 2025 - 14:12 WIB

Dosen Senior Tetap Melek Digital

Duit Tipis Bukan Halangan: UNM Kasih KIP Kuliah dan Skema IEP 3+1

15 Juli 2025 - 13:42 WIB

UNM Kasih KIP Kuliah dan Skema IEP 3+1

Kuliah Gratis & Magang Setahun? UNM Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 dengan Skema IEP 3+1!

15 Juli 2025 - 12:48 WIB

UNM Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 dengan Skema IEP 3+1

Gak Cuma Kuliah Gratis, Tapi Juga Dapat Pengalaman Magang Setahun Lewat Program IEP 3+1

15 Juli 2025 - 11:16 WIB

Gak Cuma Kuliah Gratis, Tapi Juga Dapat Pengalaman Magang
Sedang Tren di Berita