NusamandiriNews, Depok – Dalam acara Studium Generale yang digelar di Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Margonda pada Sabtu (15/03), Prof. Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, S.T., M.T., Guru Besar Bioinformatika Sistem dari IPB University, membagikan wawasan mendalam mengenai tantangan dalam penelitian, khususnya dalam menentukan pertanyaan penelitian dan melakukan gap analysis.
Universitas Nusa Mandiri sendiri menggelar acara tersebut khusus untuk mahasiswa baru program Magister Ilmu Komputer dan Doktor Informatika Tahun Akademik 2024/2025. Mengusung tema IGNITE (Inspiring Growth and Innovation Through Education), acar ini juga menghadirkan para akademisi dan pakar di bidang teknologi informasi untuk berbagi wawasan kepada mahasiswa, salah satunya Prof. Wisnu ini.
Prof. Wisnu di Studium Generale Universitas Nusa Mandiri
“Baik, jadi saya diminta untuk mungkin sharing saja. Waktu itu dihubungi untuk, bagaimana sih gap analisis gitu, berikan wawasan tentang gap analisis,” ujar Prof. Wisnu saat membuka sesi pemaparannya. Ia menegaskan bahwa bagian tersulit dalam penelitian bukan sekadar pengumpulan data atau eksperimen, melainkan menyusun pertanyaan penelitian yang tepat.
Dalam pemaparannya, ia juga menjelaskan bahwa gap analysis atau analisis celah merupakan elemen penting dalam penelitian. Tanpa memahami celah yang ada, penelitian berisiko hanya menjadi pengulangan dari studi sebelumnya tanpa memberikan kontribusi yang berarti. Prof. Wisnu menguraikan beberapa jenis celah penelitian, seperti empirical gap, methodological gap, dan knowledge gap, serta bagaimana cara mengidentifikasinya.
Ia juga membahas teknik yang dapat membantu peneliti dalam menemukan celah penelitian, termasuk pendekatan contrarianism, yang mendorong peneliti untuk berpikir melawan arus utama, serta cross-fertilization, yang mengombinasikan perspektif dari berbagai disiplin ilmu. Dengan memahami metode ini, mahasiswa dan peneliti dapat lebih mudah menemukan kebaruan dalam riset mereka.
Menutup sesi materinya, Prof. Wisnu memberikan refleksi mendalam tentang tujuan utama dari penelitian. “Berpikir bahwa, jika tidak hanya beribadah, tetapi memikirkan keciptaan alam sejahtera. Jadi tidak cuma beribadah, tapi memikirkan keciptaan alam sejahtera. Ini perintah sebenarnya,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa penelitian bukan sekadar mengejar gelar akademik, melainkan bagian dari upaya menjalankan tanggung jawab intelektual dan spiritual sebagai manusia.
Dengan pemaparan yang komprehensif, sesi yang dibawakan oleh Prof. Wisnu ini memberikan perspektif baru bagi para peserta mengenai pentingnya analisis celah dalam penelitian serta bagaimana membangun pemikiran yang lebih kritis dan inovatif dalam dunia akademik.(DIM)