Jakarta, NusamandiriNews–Dalam menghadapi era transformasi digital, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan tersertifikasi di bidang teknologi informasi menjadi semakin mendesak. Sebagai negara dengan populasi digital yang besar, Indonesia membutuhkan talenta digital yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki bukti formal atas kompetensinya. Dalam hal ini, sertifikasi kompetensi menjadi salah satu instrumen strategis untuk menjawab tantangan tersebut.
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Nusa Mandiri (UNM) hadir sebagai bagian dari ekosistem pendidikan tinggi yang berperan aktif dalam mendukung pengembangan talenta digital nasional.
Peran Sertifikasi Kompetensi
Ketua LSP UNM, Sidik mengatakan melalui program sertifikasi yang diikuti mahasiswa Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri sesuai dengan standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), LSP Nusa Mandiri memberikan kontribusi nyata dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di pasar kerja digital.
“Sertifikasi kompetensi merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan industri digital yang terus berkembang. Melalui sertifikasi kompetensi, kami ingin memastikan bahwa lulusan tidak hanya memiliki ijazah, tapi juga memiliki bukti kompetensi yang diakui secara nasional dan dapat langsung digunakan di dunia kerja,” ujar Sidik.
Hingga saat ini, jelasnya, LSP Nusa Mandiri telah memfasilitasi berbagai skema sertifikasi, antara lain Analis Program, Network Administrator, MikroTik, Cisco dan beberapa bidang lain yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. Uji kompetensi dilakukan secara sistematis, berbasis standar nasional (SKKNI), dan diawasi langsung oleh asesor kompeten di bidangnya.
“Sebagai bagian dari Universitas Nusa Mandiri, LSP Nusa Mandiri berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas lulusan melalui sertifikasi yang kredibel dan relevan. Kami percaya bahwa dengan memberikan akses terhadap sertifikasi yang terstandar, kita tidak hanya mendukung karier individu, tetapi juga membangun masa depan digital nasional yang lebih kuat,” tutupnya. (UMF)