NusamandiriNews, Jakarta — Serangan hama pada tanaman kentang yang selama ini menjadi tantangan serius bagi para petani kini dapat diantisipasi lebih awal berkat MaTangDetect, sebuah sistem identifikasi hama berbasis kecerdasan buatan (AI). Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi antara tim peneliti dan petani di Bandung, dan telah diuji langsung di lahan pertanian kentang kawasan Kamojang, Jawa Barat.
Dalam uji coba yang menggunakan dataset dari kondisi lapangan (real-world), MaTangDetect menunjukkan kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan model-model deep learning tunggal seperti DenseNet201 dan InceptionV3. Keberhasilan sistem ini ditopang oleh integrasi tiga model AI yang dikombinasikan dengan teknik freezing layer dan Global Average Pooling (GAP). Pendekatan ini terbukti efektif dalam mengurangi risiko overfitting dan mempercepat proses identifikasi hama.
Baca juga: Siap Jadi Ahli Teknologi Masa Depan? Mulai dari Sini, di Open House Magister UNM!
MaTangDetect: Sistem AI untuk Deteksi Dini Hama Kentang
Menurut Daning Nur Sulistyowati, anggota tim pengembang yang juga dosen di Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, sistem ini dirancang dengan pendekatan yang ramah pengguna. Petani hanya perlu mengunggah foto hama melalui laman resmi MaTangDetect, dan dalam waktu sekitar 11 detik, sistem akan menampilkan hasil klasifikasi hama secara otomatis. Dalam tahap pengembangan berikutnya, tim juga tengah menambahkan fitur rekomendasi pestisida yang akan disesuaikan berdasarkan jenis hama yang terdeteksi.
“Petani hanya perlu mengunggah foto hama melalui website, dan hasil klasifikasi akan muncul dalam waktu sekitar 11 detik. Kami juga sedang mengembangkan fitur rekomendasi pestisida sesuai jenis hama yang terdeteksi,” ujar.
Daning menjelaskan MaTangDetect telah diperkenalkan secara luas melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bersama para petani kentang di Bandung pada September 2024. Sosialisasi ini mendapat respons positif karena teknologi ini dianggap mampu membantu petani dalam pengambilan keputusan cepat terkait pengendalian hama.
“Ke depan, tim pengembang merencanakan integrasi teknologi AIoT (Artificial Intelligence of Things) untuk memungkinkan deteksi hama secara otomatis di lahan pertanian tanpa intervensi manual. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari transformasi pertanian menuju sistem yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan,” katanya.
Melalui MaTangDetect, pemanfaatan teknologi AI dalam sektor pertanian tidak hanya menjadi wacana, tetapi telah bergerak menuju solusi nyata bagi para petani di lapangan.