NusamandiriNews, Jakarta – Dunia usaha yang kian dinamis menuntut generasi muda untuk tidak sekadar menguasai teori, tetapi juga mampu bergerak nyata di lapangan. Menjawab tantangan ini, mahasiswa Program Studi (prodi) Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM) tampil sebagai agen perubahan. Dalam rangka penerapan mata kuliah Desain Berpikir Kreatif dan Kritis, mereka melakukan observasi langsung terhadap UMKM kuliner lokal, Mitohausu yang berlokasi di Jl Manggarai Utara No 5, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, menghadirkan konsep unik: perpaduan cita rasa tradisional dalam suasana kafe bergaya Jepang yang hangat dan nyaman.
Rifa Luthfatunnisa, ketua kelompok mahasiswa mengungkapkan tertarik dengan Mitohausu, karena namanya yang unik. Nama “Mitohausu” sendiri berasal dari frasa “meet to house”, sebuah tempat bertemu yang membawa nuansa “pulang ke rumah”.
Mahasiswa Prodi Bisnis Digital UNM
“Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kami untuk mengeksplorasi strategi inovasi bisnis di tengah ketatnya persaingan pasar. Ini bukan sekadar tugas kuliah. Kami hadir untuk memahami langsung tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM, lalu menawarkan ide-ide kreatif dan aplikatif,” ujarnya.
Dalam observasi ini, kami menerapkan pendekatan design thinking melalui lima tahapan: empathize, define, ideate, prototype, dan test.
“Kami berinteraksi langsung dengan pemilik usaha, pelanggan, dan lingkungan sekitar untuk memahami kebutuhan dan permasalahan riil,” katanya.
Pada kesempatan ini, Lia Mazia, dosen pengampu sekaligus Kaprodi Bisnis Digital UNM, menegaskan pentingnya pengalaman lapangan. Lapangan adalah ruang belajar yang sesungguhnya. Mahasiswa Kampus Digital Bisnis UNM tidak hanya memahami teori, tetapi juga berlatih menyusun strategi bisnis, mengolah data konsumen, dan mengembangkan solusi inovatif untuk ekosistem UMKM.
“Kegiatan ini menjadi bukti konkret pendekatan pembelajaran kontekstual di UNM, yang menggabungkan teori di kelas dengan praktik langsung di dunia usaha. Mahasiswa tak hanya diajak memahami konsep, tetapi juga ditantang menemukan solusi nyata untuk pelaku UMKM di era digital,” jelasnya dalam rilis yang diterima, Selasa (29/4).
Melalui program seperti ini, ungkap Lia, Kampus Digital Bisnis UNM berkomitmen mencetak lulusan yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global.
“Pendekatan belajar berbasis praktik tidak hanya mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreatif mahasiswa, tetapi juga memperkuat kontribusi nyata mereka dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal,” tandasnya.
Sementara itu, Syifa, pendiri Mitohausu, mengapresiasi keterlibatan generasi muda dalam mengembangkan UMKM. Kami senang bisa menjadi bagian dari proses belajar mereka. Masukan-masukan dari mahasiswa sangat berharga, karena mereka membawa sudut pandang segar yang kami butuhkan.