NusamandiriNews, Jakarta–Hari ini, Indonesia kembali memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sebuah momen penting yang tidak hanya sekadar seremoni, tetapi juga refleksi kolektif terhadap arah dan masa depan pendidikan kita. Setiap tanggal 2 Mei, kita diajak untuk kembali meneladani semangat dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara—Bapak Pendidikan Nasional—yang lahir pada hari ini di tahun 1889. Melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, bangsa ini menetapkan Hardiknas sebagai penghormatan atas dedikasi beliau dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi seluruh rakyat tanpa pandang bulu.
Tahun 2025 ini, tema yang diusung adalah “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Sebuah ajakan terbuka bagi seluruh elemen bangsa—pemerintah, pendidik, orang tua, sektor swasta, hingga masyarakat umum—untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkualitas.
Baca juga: UNM Sambut Kunjungan Strategis dari DP3AP2KB: Perkuat Sinergi Pendidikan dan Pemberdayaan
Hardiknas 2025
Sebagai bagian dari upaya konkret dalam menghidupkan semangat tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mendorong seluruh institusi pendidikan di Indonesia untuk menyelenggarakan upacara bendera serentak pada pukul 07.30 waktu setempat, serta melaksanakan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat belajar dan mendorong partisipasi publik.
Di tengah semangat kolektif ini, Universitas Nusa Mandiri (UNM)—khususnya melalui Fakultas Teknologi Informasi (FTI)—menegaskan komitmennya untuk mendukung pendidikan bermutu dengan menghadirkan program-program studi yang relevan dengan tuntutan zaman. Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM tak sekadar fokus pada aspek akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan digital yang aplikatif.
FTI UNM menawarkan beragam jenjang pendidikan di bidang teknologi informasi, di antaranya:
• Program Doktor (S3) Informatika, dengan peminatan Computer Vision dan Biomedical Informatics yang fokus pada penelitian mutakhir.
• Program Magister (S2) Ilmu Komputer, yang melatih para profesional untuk menjadi pengembang perangkat lunak, data scientist, hingga peneliti AI.
• Program Sarjana (S1) Informatika, yang membekali mahasiswa menjadi software engineer, AI engineer, atau cyber security analyst.
• Program Sarjana (S1) Sistem Informasi, yang menyiapkan lulusan dengan kemampuan analisis bisnis digital dan perancangan sistem informasi.
• Program Sarjana (S1) Sains Data, yang membangun kompetensi mahasiswa dalam analisis data dan penerapan machine learning.
Namun, UNM tidak berhenti di ruang kelas. Melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, seminar, dan pengabdian masyarakat, mahasiswa dan dosen diajak untuk terlibat aktif dalam penerapan ilmu yang berdampak langsung pada masyarakat. Inilah bentuk nyata dari partisipasi semesta dalam pendidikan: bukan hanya belajar, tetapi juga berbagi dan membangun.
Di tengah arus transformasi digital yang begitu cepat, pendidikan tidak bisa berjalan sendiri, butuh ekosistem yang solid, yang mendukung semua pihak untuk berkembang bersama. Dan dalam konteks itulah, Hardiknas menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah kerja bersama. Sebuah kolaborasi panjang lintas sektor, lintas generasi.
Mari jadikan peringatan Hardiknas 2025 sebagai titik tolak baru. Semangat belajar, semangat mengabdi, dan semangat berinovasi harus terus menyala. Karena hanya dengan itulah, pendidikan Indonesia akan benar-benar menjadi milik semua, dan untuk semua.
Penulis: Anton, Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri