NusamandiriNews, Jakarta–Menuju 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2045, bangsa ini mempersiapkan diri menyambut Generasi Emas—sebuah generasi yang diharapkan membawa Indonesia menjadi negara maju, berdaya saing global, dan berdaulat secara digital. Di tengah era transformasi digital yang masif, salah satu prasyarat utama untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah memperkuat literasi digital sejak dini, terutama di kalangan generasi muda.
Sebagai Kaprodi Informatika di Universitas Nusa Mandiri (UNM), saya meyakini bahwa literasi digital bukan hanya soal kemampuan menggunakan perangkat teknologi, melainkan tentang pemahaman, etika, keamanan, dan kecakapan kritis dalam memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab dan produktif. Literasi digital adalah fondasi dari masyarakat digital yang cerdas dan berbudaya.
Baca juga: Kampus Berdampak dalam Ranah Informatika: Antara Inovasi dan Kolaborasi
Generasi Emas Indonesia
Universitas Nusa Mandiri, sebagai Kampus Digital Bisnis, memiliki peran strategis dalam mendorong peningkatan literasi digital melalui kurikulum yang adaptif, program pengabdian masyarakat berbasis teknologi, serta kolaborasi dengan dunia industri. Di Program Studi Informatika, kami tidak hanya membekali mahasiswa dengan kemampuan teknis seperti coding, data science, dan AI, tetapi juga mengajarkan pentingnya berpikir kritis, menjaga privasi data, memahami etika digital, serta menghindari disinformasi.
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa generasi muda merupakan pengguna internet terbesar di Indonesia. Namun tanpa literasi digital yang memadai, potensi besar ini bisa berubah menjadi risiko—mulai dari penyebaran hoaks, cyberbullying, kecanduan digital, hingga kejahatan siber. Oleh karena itu, literasi digital harus diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan, baik formal maupun nonformal, sebagai keterampilan dasar abad ke-21.
Baca juga: Peran Pendidikan Tinggi dalam Membangun Masa Depan
Melalui berbagai kegiatan kampus, kami mendorong mahasiswa UNM untuk terlibat aktif dalam membagikan pengetahuan digital kepada masyarakat. Banyak dari mereka yang menginisiasi pelatihan digital di sekolah, komunitas lokal, hingga UMKM, sebagai bagian dari kontribusi nyata menuju masyarakat yang lebih siap dan tangguh secara digital.
UNM tidak hanya berkomitmen mencetak lulusan yang siap kerja, tetapi juga siap menciptakan peluang. Semangat ini kami tanamkan melalui pendekatan pembelajaran yang aplikatif dan berpihak pada kemajuan teknologi dan ekonomi digital. Maka tak heran bila kami sering menggaungkan semangat: Kuliah Beres, Bisnis Sukses.
Untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia, dibutuhkan sinergi antara pendidikan tinggi, pemerintah, industri, dan masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Literasi digital bukan hanya tugas guru atau dosen, tetapi tanggung jawab bersama sebagai bangsa.
Dan bagi para pemuda yang ingin menjadi bagian dari generasi unggul masa depan, Jadi Sarjana? Nusa Mandiri Tempatnya…!!
Penulis: Arfhan Prasetyo – Kaprodi Informatika Universitas Nusa Mandiri