NusamandiriNews, Jakarta – Memasuki pertengahan semester genap, atmosfer akademik di Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis semakin terasa intens. Mahasiswa tingkat akhir mulai memasuki fase penting dalam perjalanan studinya: bimbingan skripsi. Suasana kampus, khususnya di area perpustakaan dan pusat layanan akademik, kini dipenuhi aktivitas mahasiswa yang sibuk menggali referensi, menyusun kerangka teori, dan memperdalam metodologi penelitian.
Momentum bimbingan skripsi menjadi salah satu tantangan paling menentukan dalam perjalanan akademik. Mahasiswa dituntut tak hanya menulis karya ilmiah sebagai syarat kelulusan, tetapi juga mampu menunjukkan kedewasaan intelektual melalui pendekatan riset yang sistematis dan orisinal. Tak heran, ruang-ruang literasi seperti Perpustakaan UNM menjadi tempat favorit untuk menghabiskan waktu belajar dan berdiskusi.
Baca jug: Perpustakaan Sebagai Jantung Literasi dan Perubahan di Era Merdeka Belajar
Musim Skripsi Tiba, Mahasiswa UNM Padati Perpustakaan
Sofia Nurani, Pustakawan Universitas Nusa Mandiri, mengungkapkan peningkatan kunjungan mahasiswa dalam beberapa minggu terakhir. “Setiap musim skripsi, perpustakaan menjadi rumah kedua bagi mahasiswa. Mereka datang untuk mencari referensi terbaru, membaca koleksi skripsi terdahulu, atau sekadar berdiskusi tentang topik penelitian. Kami siap membantu dengan layanan literasi informasi dan akses ke berbagai jurnal online,” jelasnya dalam keterangan rilis, pada Kamis (15/5).
Sofia menambahkan, skripsi bukan sekadar tugas akademik, tapi proses belajar seumur hidup. “Kami selalu tekankan bahwa mencari referensi itu bukan soal jumlah, tapi kualitas. Mahasiswa harus bisa memilah sumber yang relevan dan terpercaya. Di sinilah peran pustakawan sangat penting sebagai mitra akademik mahasiswa,” ujarnya.
Baca juga: Perkuat Layanan Referensi, Perpustakaan UNM Ikuti Pelatihan untuk Pustakawan di Seluruh Kampus
Selain tantangan literasi, mahasiswa juga harus cermat dalam mengatur waktu. Jadwal bimbingan yang padat, revisi berulang, serta tekanan untuk menyelesaikan tepat waktu menjadikan fase ini sebagai latihan nyata dalam manajemen stres dan ketekunan. Tak sedikit mahasiswa yang harus merelakan waktu luang demi fokus menyelesaikan bab demi bab skripsi.
Namun, musim skripsi juga menjadi ajang tumbuhnya karakter kuat: kemandirian, kedisiplinan, dan kemampuan problem solving. Mahasiswa dituntut untuk tidak hanya mengandalkan dosen pembimbing, tetapi juga aktif mencari solusi dan menyusun strategi terbaik agar proses berjalan lancar.
Di akhir perjalanan ini, skripsi diharapkan bukan hanya menjadi tiket kelulusan, tetapi juga kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah di masyarakat. Dengan semangat “Kuliah Beres, Bisnis Sukses”, Universitas Nusa Mandiri terus mendukung para mahasiswanya untuk menyelesaikan studi dengan kualitas terbaik dan siap menyongsong dunia profesional maupun wirausaha.