NusamandiriNews, Jakarta – Program Magister Ilmu Komputer (IK) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Nusa Mandiri (UNM) menunjukkan langkah strategis dalam merespons perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI). Melalui integrasi etika AI, pemanfaatan teknologi generatif (Gen-AI), dan penyesuaian kurikulum berbasis peta okupasi nasional bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tahun 2025, UNM berkomitmen menyiapkan lulusan yang adaptif dan bertanggung jawab.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri terus memperkuat posisinya dalam mencetak sumber daya manusia yang siap bersaing di tengah disrupsi digital. Ketua Program Studi Magister Ilmu Komputer UNM, Agus Subekti, menegaskan bahwa AI kini bukan lagi sekadar tren, melainkan telah menjadi kebutuhan riil yang membentuk ulang lanskap pendidikan dan industri.
Magister Ilmu Komputer UNM Siap Hadapi Era AI
“Kami menyadari bahwa AI adalah keniscayaan. Oleh karena itu, Magister IK UNM proaktif membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang etika dalam pengembangan AI, pemanfaatan Gen-AI secara bertanggung jawab, serta kurikulum yang selaras dengan proyeksi kebutuhan industri digital di masa depan,” ujarnya, Jumat (16/5).
Dalam rangka merespons kebijakan nasional terkait Etika dan Kebijakan AI, Program Magister IK UNM telah mengintegrasikan diskusi, studi kasus, dan praktik langsung mengenai tanggung jawab etis dalam pengembangan teknologi cerdas ke dalam mata kuliah yang relevan. Pendekatan ini bertujuan mencetak lulusan yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran moral tinggi dalam menggunakan teknologi.
“Magister IK UNM mendorong eksplorasi dan implementasi teknologi Generative AI (Gen-AI) oleh mahasiswa dan dosen. Teknologi ini diterapkan untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih efisien, mempercepat penelitian, hingga menghasilkan inovasi konten yang kreatif. Namun, UNM juga menekankan pentingnya penggunaan AI secara etis, menjaga orisinalitas, dan menghindari plagiarisme, sesuai dengan nilai akademik yang dijunjung tinggi,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya menyesuaikan diri dengan Peta Okupasi Nasional TIK 2025, program studi ini terus menyempurnakan kurikulumnya agar mencakup kompetensi-kompetensi masa depan seperti data science, AI engineering, blockchain development, cloud computing, dan spesialisasi software engineering. Upaya ini dilakukan agar lulusan Magister IK UNM mampu menjawab tantangan dan kebutuhan industri digital yang terus berkembang.
“Kami berkomitmen untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menghadirkan pendidikan magister yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman. Dengan mengintegrasikan aspek etika AI, pemanfaatan Gen-AI yang cerdas, serta selaras dengan kebutuhan industri TIK, kami yakin lulusan kami akan menjadi agen perubahan di era digital,” tegasnya Agus.
Langkah-langkah strategis yang diambil Program Magister IK UNM ini menegaskan peran Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis yang senantiasa berinovasi untuk mencetak talenta digital unggulan, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global.