NusamandiriNews, Depok–Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan Outcome Based Education (OBE) semakin banyak diadopsi oleh perguruan tinggi di Indonesia. Kurikulum berbasis capaian pembelajaran ini dinilai mampu menjawab tantangan global dan kebutuhan industri dengan menekankan kompetensi nyata lulusan. Namun, belum semua institusi pendidikan memiliki sistem evaluasi yang terstruktur dan objektif untuk menilai efektivitas implementasi OBE.
Menjawab kebutuhan tersebut, Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) bekerja sama dengan Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengukuran Indeks Kematangan OBE (PIKOBE) pada Kamis dan Jumat, 15–16 Mei 2025, bertempat di UNM Kampus Margonda, Depok. Kegiatan ini diikuti oleh para pemangku kepentingan pendidikan tinggi dari berbagai wilayah di Indonesia.
UNM dan APTIKOM Dorong Evaluasi Kualitas Kurikulum OBE
Ketua Program Studi Sains Data UNM, Tati Mardiana menyambut positif pelaksanaan bimtek tersebut sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu dan akuntabilitas pendidikan tinggi, khususnya dalam penerapan kurikulum berbasis OBE.
“PIKOBE bukan sekadar menilai kelengkapan dokumen kurikulum, tetapi juga memastikan bahwa implementasi OBE dilakukan secara menyeluruh—mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga tindak lanjutnya,” jelas Tati dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5).
Dalam kegiatan tersebut, peserta diminta untuk mengisi instrumen penilaian yang mencakup empat aspek utama: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Seluruh aspek tersebut harus didukung oleh eviden yang valid, sebagai dasar verifikasi oleh evaluator.
“Melalui instrumen ini, kami bisa memetakan sejauh mana kesiapan dan kedalaman implementasi OBE di masing-masing program studi. Proses ini menjadi penting sebagai tolok ukur peningkatan mutu secara berkelanjutan,” paparnya.
Tati juga menjelaskan bahwa setiap program studi akan memperoleh sertifikat PIKOBE berdasarkan hasil evaluasi dengan kategori mulai dari Bronze, Silver, Gold, hingga Platinum. Hasil ini tidak hanya menjadi bentuk pengakuan, tetapi juga dasar untuk strategi pengembangan kurikulum yang lebih baik ke depannya.
Baca juga: Siapkan Talenta Digital Unggul, UNM Buka Prodi Sains Data yang Relevan dengan Industri
“Hasil evaluasi ini menjadi landasan penting bagi Prodi Sains Data UNM untuk terus berinovasi dalam proses pembelajaran, sekaligus memastikan bahwa lulusannya siap menghadapi kompleksitas dan tuntutan industri data yang dinamis,” tambahnya.
Ia menutup dengan ajakan kepada seluruh dosen di lingkungan Prodi Sains Data UNM untuk menyukseskan implementasi OBE yang lebih terstruktur, terukur, dan berdampak nyata.
“Komitmen terhadap OBE harus menjadi budaya akademik kita bersama demi mencetak lulusan yang siap berkontribusi secara profesional dan sosial,” tutup Tati.