NusamandiriNews, Bogor–Kebutuhan industri terhadap kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin mendesak di tengah cepatnya transformasi digital. Perusahaan dari berbagai sektor kini berlomba menerapkan solusi berbasis data demi meningkatkan efisiensi, mempercepat layanan, dan mengambil keputusan secara lebih akurat. Namun, tantangan terbesar bukan hanya terletak pada teknologinya, tetapi juga pada waktu dan sumber daya untuk membangun sistem yang tepat guna.
Menjawab tantangan ini, konsep Agentic AI hadir sebagai inovasi terbaru. Agentic AI merupakan sistem cerdas yang mampu bekerja secara mandiri, menjalankan perintah, dan mengambil keputusan berdasarkan data. Dengan pendekatan modular dan fleksibel, sistem ini memungkinkan otomatisasi tanpa perlu membangun program dari nol, sehingga lebih efisien dan hemat waktu.
Baca juga: Data Connect 2025: HIMASATA UNM Dorong Mahasiswa Kuasai Agentic AI & Digital Automation
Mahasiswa Sains Data UNM Dalami Agentic AI
Sebagai bentuk pengenalan dan pendalaman konsep ini, Himpunan Mahasiswa Sains Data (HIMASATA) dari Program Studi (prodi) Sains Data Universitas Nusa Mandiri (UNM) – Kampus Digital Bisnis – menggelar kegiatan bertajuk “Data Connect: Data-Driven Solution for Industry” pada Sabtu–Minggu, 31 Mei hingga 1 Juni 2025, di Villa Arteria 3, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh pengurus dan anggota HIMASATA yang antusias mempelajari penerapan AI dalam dunia industri secara langsung. Hadir sebagai narasumber utama Ilham Maulana, CTO PT Inercorps Indonesia, dan Nanang Ruchyana, MIS Manager PT Tempo Scan Pacific Tbk sekaligus dosen Prodi Sains Data UNM, bertindak sebagai moderator.
Dalam paparannya, Ilham menegaskan bahwa data dalam dunia industri memiliki potensi luar biasa, tetapi bisa menjadi beban jika tidak dimanfaatkan secara optimal.
“Data hanya akan bernilai jika ditransformasikan menjadi wawasan yang bisa ditindaklanjuti dan relevan dengan kebutuhan bisnis,” jelasnya.
Ia memperkenalkan Agentic AI sebagai pendekatan cerdas yang memungkinkan sistem otomatis bekerja layaknya asisten digital. Sistem ini mampu mengintegrasikan berbagai layanan internal perusahaan dan menyederhanakan proses bisnis melalui antarmuka pintar yang mudah digunakan.
Untuk memperkuat pemahaman peserta, Ilham memandu praktik pembuatan prototipe Agentic AI menggunakan tools low-code seperti Streamlit dan n8n. Peserta diajak membangun alur kerja otomatis yang mengintegrasikan API dan logika pemrosesan data untuk menghasilkan chatbot fungsional secara real-time.
“Dengan tools ini, mahasiswa bisa langsung merancang solusi AI meskipun tidak memiliki latar belakang pemrograman yang mendalam,” ungkapnya.
Baca juga: Siapkan Talenta Digital Unggul, UNM Buka Prodi Sains Data yang Relevan dengan Industri
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Kaprodi Sains Data Universitas Nusa Mandiri, Tati Mardiana, yang menilai acara ini sejalan dengan visi UNM sebagai Kampus Digital Bisnis.
“Mahasiswa Prodi Sains Data UNM dibekali keterampilan membangun aplikasi AI berbasis data dan memahami alur bisnis digital, sehingga siap berkontribusi di berbagai sektor industri,” tegas Tati dalam rilis yang diterima, Rabu (4/6).
Ia juga menambahkan kami berharap kegiatan seperti Data Connect menjadi agenda rutin yang memperkuat ekosistem pembelajaran berbasis kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan industri. Dari sinilah inovasi akan lahir.
Dengan antusiasme tinggi dan materi yang aplikatif, kegiatan ini menunjukkan kesiapan mahasiswa Sains Data UNM dalam menghadapi tantangan industri digital masa kini.
“Agentic AI bukan lagi sekadar konsep masa depan, tapi peluang nyata yang bisa mulai dibangun hari ini—langsung dari kampus menuju dunia industri,” tambah Tati.