NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis kembali menunjukkan kiprahnya sebagai pelopor pemanfaatan teknologi cerdas untuk solusi sosial. Melalui penelitian bertajuk MentalBooster.ai, UNM berhasil meraih pendanaan Hibah Penelitian Fundamental Reguler Tahun 2025 dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdiktisaintek. Capaian ini menjadi bukti pengakuan atas urgensi dan inovasi riset tersebut dalam menjawab tantangan di dunia pendidikan.
Penelitian ini diketuai oleh Sukmawati Anggraeni Putri, dosen sekaligus Ketua Program Studi Sistem Informasi UNM, bersama tim lintas bidang dari Universitas Nusa Mandiri dan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI). Tim terdiri dari Duwi Cahya Putri Buani dan Achmad Rifai (Dosen prodi Informatika UNM), Imam Nawawi (Dosen UBSI), serta dua mahasiswa UNM, Tiara Putri Adhaini dan Tufail Muhammad Kamran.
UNM Kembangkan MentalBooster.ai Berbasis Multimodal AI
Dalam keterangannya, Sukmawati Anggraeni Putri menjelaskan bahwa MentalBooster.ai dirancang sebagai teknologi adaptif berbasis Multimodal Deep Learning yang mampu mendeteksi kekerasan fisik seperti perkelahian dan perundungan melalui data video dari CCTV, serta memberikan mitigasi psikologis awal secara daring.
“Teknologi ini mengintegrasikan berbagai jenis data seperti visual, suara, dan teks untuk meningkatkan akurasi deteksi, serta terhubung dengan sistem pelaporan sekolah agar tindakan dapat segera diambil secara tepat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa urgensi riset ini sejalan dengan meningkatnya kasus kekerasan di lingkungan pendidikan yang membutuhkan penanganan berbasis teknologi.
“Dengan meningkatnya kasus kekerasan di sekolah, diperlukan sistem yang tidak hanya mendeteksi kejadian secara akurat, tetapi juga mampu memberikan intervensi awal berbasis pendekatan psikologi digital. MentalBooster.ai hadir sebagai solusi inovatif untuk menjawab tantangan ini. Kami berharap teknologi ini menjadi alat bantu yang nyata bagi sekolah dan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat secara mental,” jelasnya.
Penelitian ini menargetkan capaian Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 3, yaitu pada tahap validasi di laboratorium dan uji fungsional dasar sistem deteksi. Aplikasi akan dikembangkan berbasis web, dilengkapi dengan dashboard analisis kekerasan, serta panduan mitigasi psikologis awal bagi pihak sekolah dan keluarga.
Pada kesempatan ini, Ketua LPPM Universitas Nusa Mandiri, Ir. Andi Saryoko menyampaikan apresiasi atas pencapaian tim peneliti.
“Kami mengucapkan selamat atas keberhasilan tim dalam memperoleh hibah penelitian nasional. Inovasi seperti MentalBooster.ai tidak hanya memperkuat posisi UNM sebagai Kampus Digital Bisnis, tetapi juga mencerminkan komitmen nyata dalam membangun ekosistem teknologi yang peduli pada dunia pendidikan dan kesehatan mental anak-anak kita,” katanya.
LPPM akan terus mendukung riset-riset interdisipliner seperti ini, karena kami percaya bahwa sinergi antara teknologi dan kepedulian sosial adalah kunci dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
“Dengan dukungan penuh dari LPPM UNM dan pendanaan dari Kemdiktisaintek, MentalBooster.ai diharapkan menjadi tonggak awal revolusi pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman, inklusif, dan tanggap terhadap isu kekerasan fisik serta kesehatan mental peserta didik,” tutupnya.