NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, kembali membuktikan kiprahnya dalam menjawab tantangan sosial berbasis teknologi. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang berhasil meraih Hibah DPPM Kemdiktisaintek 2025 skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, tim dosen UNM mengembangkan inovasi digital bertajuk SMART DBD Zero, yang difokuskan untuk membantu kader Jumantik di Kelurahan Pamulang Timur dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Program ini diketuai oleh Dwi Cahya Putri Buani, dosen Prodi Informatika, dengan dukungan anggota Setiaji dari Prodi Sains Data dan Sukmawati Anggraeni Putri dari Prodi Sistem Informasi, serta melibatkan dua mahasiswa dari Prodi Sistem Informasi, yaitu Putri Delvia Hartita dan Adinda Wulandari.
Baca juga: Tech & Bisnis Jadi Satu? Prodi Sistem Informasi UNM Bikin Kamu Siap Tempur di Era Digital
UNM Bangun SMART DBD Zero Cegah DBD Lewat Inovasi Digital
Menurut Dwi Cahya Putri Buani, SMART DBD Zero hadir sebagai bentuk kontribusi teknologi digital yang aplikatif untuk masyarakat.
“Melalui SMART DBD Zero, kami ingin memberikan solusi praktis kepada kader Jumantik agar proses pemantauan jentik nyamuk bisa dilakukan lebih cepat, akurat, dan efisien. Aplikasi ini juga menjadi sarana edukasi dan pelaporan digital yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakat dan pihak kelurahan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa aplikasi SMART DBD Zero dirancang sebagai platform pencatatan digital jumlah jentik nyamuk dari rumah ke rumah. Selain itu, kegiatan ini turut memberikan pelatihan penggunaan teknologi, serta penyuluhan kepada warga terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah preventif terhadap DBD.
Sementara itu, Ir Andi Saryoko selaku Ketua LPPM UNM, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap capaian tim pengusul hibah ini.
“Selamat kepada tim dosen dan mahasiswa yang telah menggagas dan menjalankan program ini. Ini bukti nyata bahwa Universitas Nusa Mandiri tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat dengan pendekatan teknologi,” tutur Andi dalam keterangan rilis, pada Rabu (11/6).
Baca juga: Prodi Informatika UNM Dorong Mahasiswa Jadi Technopreneur Sejak di Bangku Kuliah
Program ini turut mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Lebih dari itu, SMART DBD Zero memperkuat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi dalam pengabdian berbasis riset dan kolaborasi lintas sektor.
“Melalui pendekatan digital yang ramah lingkungan, SMART DBD Zero diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah endemik lainnya, sebagai inovasi komunitas dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat. Universitas Nusa Mandiri terus menegaskan komitmennya untuk menjadi kampus yang aktif dan solutif dalam menjawab isu-isu strategis melalui sinergi teknologi, riset, dan masyarakat,” tutupnya.