NusamandiriNews, Bogor – Dalam menghadapi era transformasi digital yang semakin pesat, Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus membekali mahasiswanya dengan keterampilan masa depan. Salah satu langkah strategisnya diwujudkan melalui Bootcamp Rintisan Bisnis Digital, yang akan digelar pada Rabu hingga Kamis, 18–19 Juni 2025 di Hotel Asyana Sentul.
Kegiatan ini dirancang untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam membangun bisnis digital berbasis data dan kecerdasan artifisial (AI). Bootcamp akan menghadirkan dua narasumber profesional dari dunia startup dan korporasi, yakni Deni Agus Syahran (CEO Discas Capital) dan Adi Sumanto (Head of Product Owner PT Ifortepay – Djarum Group), yang siap membimbing peserta menyusun Minimum Viable Product (MVP) dan model bisnis berbasis kebutuhan pasar.
Baca juga: Prodi Sains Data UNM, Jawaban Tepat untuk Karier di Era Digital
Belajar, Ngoding, Pitching, Langsung Siap Jadi Founder
Kaprodi Sains Data UNM, Tati Mardiana, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Rintisan Bisnis Digital, sekaligus bentuk nyata pembelajaran berbasis praktik di UNM.
“Melalui bootcamp ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga mengalami langsung proses membangun startup berbasis data science dan AI. Mereka dilatih menyusun model bisnis, membuat prototipe, hingga pitching di hadapan mentor. Ini bukan sekadar simulasi, tapi simulasi dunia nyata yang kami bawa ke ruang belajar,” ujar Tati, pada Jumat (13/6).
Tati juga menambahkan bahwa bootcamp dirancang untuk memupuk kreativitas, kerja tim, dan ketajaman analisis pasar—kompetensi utama dalam dunia startup.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi wadah lahirnya ide-ide bisnis digital yang solutif, relevan, dan bisa menarik perhatian investor. Mahasiswa UNM harus mampu menjadi problem solver berbasis data dan teknologi,” tuturnya.
Baca juga: UNM Jawab Kebutuhan Industri Digital lewat Prodi Sains Data
Selain bootcamp, UNM juga memiliki program unggulan bertajuk Internship Experience Program (IEP) atau dikenal dengan skema 3+1. Program ini memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studi selama tiga tahun, lalu menghabiskan satu tahun terakhir untuk magang profesional di perusahaan nasional maupun multinasional.
Program IEP bukan hanya jembatan ke dunia kerja, melainkan lompatan karier sejak dari bangku kuliah. Mahasiswa UNM tak hanya lulus dengan ijazah, tapi juga dengan portofolio pengalaman kerja, koneksi industri, dan peluang direkrut sebelum wisuda.
“Kami ingin lulusan UNM bukan hanya siap kerja, tapi sudah terlatih secara profesional sejak kuliah. Inilah semangat Kampus Digital Bisnis—menghubungkan dunia akademik dengan industri secara nyata,” jelasnya.
Dengan berbagai inovasi pembelajaran dan koneksi industri yang kuat, Universitas Nusa Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi digitalpreneur yang siap membangun startup unggulan dan membawa solusi berbasis data ke tengah masyarakat.
