NusamandiriNews, Jakarta–Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung pencapaian akreditasi unggul, Perpustakaan Universitas Nusa Mandiri (UNM) terus memperkuat peran strategisnya sebagai pusat informasi akademik yang adaptif dan inovatif. Langkah ini juga mempertegas posisi UNM sebagai Kampus Digital Bisnis, yang tidak hanya unggul dalam penguasaan teknologi, tetapi juga dalam pengembangan kapasitas akademik.
Dukungan terhadap proses akreditasi Program Studi Ilmu Komputer dilakukan melalui pengelolaan sumber daya informasi yang terstruktur dan terintegrasi. Perpustakaan UNM secara aktif memperkaya koleksi buku dan jurnal ilmiah nasional maupun internasional, yang tersedia melalui Online Public Access Catalog (OPAC) di laman www.elibrary.nusamandiri.ac.id/opac. Mahasiswa dan dosen juga dapat mengakses jurnal bereputasi seperti Machine Intelligence Research dari Springer, selama perangkat mereka terhubung dengan jaringan internet kampus.
Baca juga: Perpustakaan UNM Perkuat Peran Literasi Informasi Mahasiswa di Tengah Maraknya Hoaks Digital
Perpustakaan UNM Bukan Biasa
“Kami ingin memastikan sivitas akademika mendapatkan akses informasi yang tidak hanya luas, tetapi juga relevan dengan kebutuhan kurikulum dan penelitian saat ini,” ujar Sausan Elsya Pratiwi, Pustakawan Universitas Nusa Mandiri.
Ia menyampaikan dalam keterangan rilis yang diterima, pada Selasa (15/7) bahwa literasi akademik menjadi pondasi penting dalam mendukung proses akreditasi, dan perpustakaan hadir sebagai mitra utama dalam proses ini.
“Sebagai wujud nyata dalam membangun budaya menulis ilmiah, Perpustakaan UNM juga mengadakan webinar literasi akademik bertajuk “Write, Revise, Publish: Cara Efektif untuk Produktif dan Aktif pada Tulisan dan Referensi” yang diselenggarakan secara daring pada Kamis, 19 Juni 2025. Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari lebih 30 institusi pendidikan tinggi, lembaga riset, dan perpustakaan di seluruh Indonesia,” paparnya.
Webinar menghadirkan Yasir Riadi selaku Direktur Universitas Terbuka Medan dan Andi Saryoko selaku Kepala LPPM UNM sebagai narasumber, serta dimoderatori oleh tim dari Perpustakaan UNM. Diskusi interaktif mencakup teknik menulis ilmiah, manajemen referensi, strategi revisi naskah, dan publikasi pada jurnal nasional maupun internasional.
“Inisiatif ini juga sejalan dengan program unggulan Universitas Nusa Mandiri, Internship Experience Program (IEP) atau dikenal dengan skema 3+1. Program ini memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menempuh pendidikan selama tiga tahun dan langsung menjalani satu tahun magang profesional di perusahaan nasional maupun multinasional,” teranganya.
Ia menambahkan bahwa dengan dukungan sumber informasi dan literasi yang kuat, mahasiswa semakin siap menghadapi tantangan dunia kerja dan riset secara bersamaan.
“Melalui sinergi antara perpustakaan, program studi, dan pusat karier, kami ingin membentuk lulusan yang tidak hanya kuat dalam teori, tetapi juga siap bersaing di industri digital dan akademik global. Dengan terus berinovasi dan memperluas akses digital, Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis menegaskan perannya dalam mencetak generasi unggul yang siap berinovasi, berkarya, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia profesional,” tutupnya.