NusamandiriNews, Jakarta–Sebagai upaya memperkuat kompetensi dan literasi digital di era kecerdasan buatan, Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, turut ambil bagian dalam webinar bertajuk “Perpustakaan dan Kecerdasan Artifisial: Transformasi Layanan Informasi di Era Digital”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, pada Kamis 31 Juli 2025, pukul 09.00–11.30 WIB secara daring.
Webinar diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai institusi pendidikan, perpustakaan umum, serta komunitas literasi informasi dari seluruh Indonesia. Acara ini membahas perkembangan dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia kepustakawanan, mulai dari pemahaman dasar AI, penerapan teknologi seperti chatbot dan sistem rekomendasi bacaan, hingga tantangan etis serta strategi pengembangan layanan informasi berbasis digital.
Baca juga: Literasi Digital Jadi Prioritas, Perpustakaan UNM Dukung Mahasiswa Hadapi Era Informasi Tanpa Batas
Pustakawan UNM Hadiri Webinar Transformasi
Kepala Perpustakaan Universitas Nusa Mandiri, Sofia Nurani, yang juga hadir sebagai peserta, menyampaikan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dan membuka wawasan pustakawan terhadap arah transformasi perpustakaan di masa depan.
“Webinar ini sangat mencerahkan. Saya jadi semakin memahami bagaimana AI bisa dimanfaatkan untuk membuat layanan perpustakaan lebih responsif, cerdas, dan personal bagi pengguna. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan yang harus kita hadapi dengan strategi yang tepat,” ungkapnya dalam keterangan rilis, pada Kamis (31/7).
Menurutnya, perpustakaan di era digital tidak hanya dituntut menyediakan informasi, tetapi juga harus mampu menjawab kebutuhan pengguna dengan cepat dan akurat melalui pendekatan teknologi. Sofia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga agar transformasi digital dapat berlangsung secara merata dan berkelanjutan.
“Partisipasi pustakawan Universitas Nusa Mandiri dalam forum ini menjadi bukti komitmen UNM dalam mendukung transformasi digital di semua lini, termasuk layanan perpustakaan,” tegasnya.
Baca juga: Melek Digital Itu Wajib! Literasi Digital Jadi Bekal Penting Generasi Masa Kini
Sejalan dengan semangat Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1, UNM terus mendorong pembelajaran yang mengintegrasikan dunia kampus dengan praktik langsung di lapangan. Melalui program IEP, mahasiswa UNM diberi kesempatan untuk kuliah selama tiga tahun dan menjalani satu tahun magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.
“Webinar ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi strategis antara pustakawan dan pengembang teknologi, guna menghadirkan perpustakaan masa depan yang lebih adaptif, inklusif, dan siap menjawab tantangan informasi di era digital,” tutupnya.