NusamandiriNews, Karawang – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) bersama Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Sedari, Kabupaten Karawang, pada Rabu (14/8). Kegiatan ini mengusung tema “Transformasi Desa Sedari Menuju Desa Wisata: Pendampingan Pengusulan SK Desa Wisata dan Branding Wisata Mangrove berbasis Digital”.
Program ini merupakan bagian dari hibah PkM bidang Sains dan Teknologi (Saintek) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Dukungan hibah ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mengembangkan potensi lokal melalui riset dan teknologi.
Baca juga: UNM Dukung Kemandirian Desa Lewat Pelatihan Urban Farming dan Rumah Bibit
Desa Sedari Bersiap Mendunia
Kegiatan dipimpin oleh Ani Yoraeni, Dosen UNM dari prodi Sistem Informasi selaku ketua pelaksana, dengan anggota tim yaitu Asep Dosen UBSI, Maruloh Dosen UNM dari prodi Sistem Informasi, serta dua mahasiswa Prodi Informatika UNM, Ridwan Saputra dan Ridho Ari Saputro.
Menurut Ani selaku ketua pelaksana, fokus program ini adalah pendampingan masyarakat Desa Sedari dalam mempersiapkan pengajuan SK Desa Wisata serta memperkuat branding wisata mangrove dengan pendekatan digital.
“Desa Sedari memiliki kekayaan alam berupa hutan mangrove yang sangat potensial. Melalui pendampingan ini, kami berharap Sedari dapat berkembang menjadi desa wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Selasa (19/8).
Rangkaian kegiatan meliputi demonstrasi website Desa Wisata yang dipandu oleh Maruloh bersama tim. Website ini dirancang sebagai media promosi digital yang menampilkan informasi destinasi, fasilitas, hingga paket wisata mangrove. Selain itu, workshop marketing desa wisata dibawakan oleh Asep, yang menekankan strategi promosi melalui media sosial, konten kreatif, dan kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata.
Ani menambahkan bahwa keberlanjutan program ini menjadi kunci agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami tidak ingin pendampingan ini berhenti di sini saja. Ke depan, kami berharap Desa Sedari benar-benar dapat memiliki legalitas sebagai Desa Wisata melalui SK resmi, serta mampu mengoptimalkan potensi mangrove dengan strategi branding digital yang berkesinambungan,” ungkapnya.
Kegiatan PkM ini disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Desa Sedari. Kehadiran Universitas Nusa Mandiri yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis semakin mempertegas peran perguruan tinggi dalam membangun desa cerdas dan mandiri melalui teknologi digital.
“Dengan dukungan hibah Kemdikbudristek, Desa Sedari diharapkan tidak hanya siap dalam pengusulan SK Desa Wisata, tetapi juga mampu mengelola dan mempromosikan wisata mangrove secara digital, sehingga memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat,” tutupnya.