NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis, tengah gencar melakukan branding kampus melalui berbagai event internal dan eksternal. Langkah ini diambil di tengah persaingan ketat antar perguruan tinggi, mengingat mutu internal saja tak cukup menjamin pengakuan eksternal. UNM menekankan pentingnya keseimbangan antara akreditasi dan branding sebagai dua pilar kunci dalam membangun reputasi yang kokoh.
“Akreditasi itu penting, tapi nggak cukup buat branding,” ujar Nurmalasari Kepala LPPP (Layanan Penempatan dan Pengembangan Profesi). Namun, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa akreditasi dan branding bukanlah hal yang bertolak belakang, melainkan saling melengkapi. Di era transparansi informasi, kedua hal ini krusial bagi kredibilitas dan relevansi sebuah perguruan tinggi.
Baca juga: Prodi Informatika UNM Raih Akreditasi Unggul
Akreditasi dan Branding Bersinergi untuk Keunggulan!
“UNM menegaskan bahwa akreditasi bukan sekadar formalitas, melainkan mekanisme kendali mutu nasional,” katanya dalam rilis yang diterima, pada Jumat (22/8).
Ia menyampaikan bahwa Akreditasi memastikan UNM menjalankan fungsi pendidikan secara profesional, beretika, dan berdaya saing, meliputi kinerja riil, keberlanjutan mutu, pelibatan stakeholder, hingga kesiapan menghadapi revolusi industri dan digitalisasi pendidikan. Akreditasi, bagi UNM, adalah tolok ukur awal kepercayaan publik.
“Akreditasi adalah bentuk tanggung jawab kami untuk menjamin kampus bekerja sesuai standar mutu nasional, sedangkan branding adalah cara kami berbicara kepada dunia, menunjukkan karakter, diferensiasi, dan relevansi sosial,” ungkapnya.
Ia menegaskan, UNM berupaya menyelaraskan keduanya untuk membangun reputasi yang kuat, baik internal maupun eksternal. Kampus dengan akreditasi unggul harus mampu mengkomunikasikan keunggulannya secara autentik, sementara branding yang kuat harus mencerminkan mutu nyata yang dimiliki.
Baca juga: Prodi Magister Ilmu Komputer UNM Resmi Raih Akreditasi Unggul
“UNM memahami pentingnya komunikasi yang jujur, relevan, dan bermakna di era digital saat ini. Persepsi dapat terbentuk dengan cepat, tetapi hanya kualitas yang dapat membuatnya bertahan lama,” tandasnya.
UNM berkomitmen untuk menjadi lembaga yang komunikatif dan kredibel, tidak hanya di atas kertas, tetapi juga dalam praktiknya.
“Dengan strategi ini, UNM berharap dapat semakin memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi unggul dan kompetitif, mencetak lulusan berkualitas, berdaya saing, dan siap menghadapi era transformasi digital,” tutupnya.