NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis kembali menunjukkan konsistensinya dalam mencetak talenta digital yang siap bersaing di industri. Ahmad Fathurohman, mahasiswa Program Studi Informatika (S1) UNM, berhasil menjalani magang di PT Tribuana Global Group dengan peran sebagai Golang Developer.
Selama magang, Ahmad terlibat dalam proyek penting yakni melakukan migrasi sistem monolit perusahaan menjadi microservices. Tantangan ini membawanya pada pengalaman nyata menguasai praktik pengembangan perangkat lunak modern berbasis Golang yang banyak digunakan perusahaan teknologi global.
Baca juga:Mahasiswa UNM Ciptakan Aplikasi Canggih untuk UMKM Lokal Lewat Magang
Mahasiswa Informatika UNM Kuasai Teknologi Microservices
“Awalnya saya merasa cukup sulit memahami konsep microservices karena skalanya luas. Namun, dengan bimbingan mentor dan bekal ilmu dari kampus, saya bisa menyesuaikan diri. Pengalaman ini membuat saya lebih percaya diri untuk terjun di dunia industri,” ungkap Ahmad Fathurohman.
Ketua Program Studi Informatika (S1) UNM, Arfhan Prasetyo, menegaskan bahwa magang menjadi elemen penting dalam kurikulum Informatika. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menguasai teori di kelas, tetapi juga mampu menerapkannya secara nyata di industri. Dengan begitu, lulusan UNM benar-benar siap bersaing dan berkontribusi dalam transformasi digital nasional,” jelasnya dalam rilis yang diterima, pada Jumat (12/9).
Ia menyampaikan bahwa UNM juga memiliki program unggulan International Exposure Program (IEP) 3+1, yaitu tiga tahun perkuliahan di dalam negeri ditambah satu tahun pengalaman internasional berupa kuliah, magang, atau kegiatan akademik di luar negeri. Program ini dirancang untuk memperluas wawasan global mahasiswa, sekaligus memperkuat kompetensi mereka dalam menghadapi era industri 4.0.
Baca juga:UNM Raih Akreditasi Unggul: Prodi Informatika Jadi Primadona
“Lewat IEP 3+1 dan magang industri, mahasiswa kami mendapat kesempatan belajar secara langsung dari ekosistem digital baik di dalam negeri maupun internasional. Ahmad adalah contoh nyata bahwa integrasi teori dan praktik dapat menghasilkan lulusan yang inovatif, kompeten, dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja global,” tambah Arfhan.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM terus berkomitmen untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu menghadapi dinamika dunia kerja berbasis teknologi. Kisah sukses Ahmad menjadi bukti bahwa kolaborasi kampus dan industri adalah kunci dalam mencetak generasi digitalpreneur dan profesional IT yang unggul.