NusamandiriNews, Jakarta–Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan KIP Kuliah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Tahun 2025 di Cityloog Hotel, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri pejabat LLDikti, auditor Inspektorat Jenderal, serta perwakilan berbagai PTS, termasuk Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis.
Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kembali menegaskan perannya sebagai bantuan sosial pendidikan bagi mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu. Tahun 2025, kuota KIP Kuliah LLDikti Wilayah III mencapai 2.456 mahasiswa, sementara kebutuhan di PTS tercatat hingga 9.000 mahasiswa.
Baca juga: Masa Depan Digital Dimulai di Sini: KIP Kuliah dan Program IEP 3+1 Siapkan Talenta SI Unggulan
Bimtek KIP Kuliah 2025 Dorong Transparansi dan Akses Pendidikan
Ketua LLDikti Wilayah III, Dr Henri Togar Hasiholan Tambunan, menegaskan bahwa KIP Kuliah adalah wujud nyata keberpihakan pemerintah pada pendidikan.
“KIP Kuliah adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu agar dapat melanjutkan pendidikan tinggi,” ujarnya.
Setiap PTS diwajibkan memiliki SOP penerimaan, pengelolaan bantuan, evaluasi, hingga pembiayaan non-akademik agar pengelolaan lebih transparan dan profesional. Pengawasan juga diperkuat melalui regulasi Perpres No. 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai.
Auditor Inspektorat Jenderal, Ludwina Novrida menegaskan pentingnya pengawasan ketat dalam distribusi bantuan.
“Seluruh bantuan harus disalurkan secara tepat sasaran, bebas pungutan liar, dan dipertanggungjawabkan sesuai aturan,” tegasnya.
Pencairan dana KIP Kuliah dijadwalkan dua periode, yakni Januari–Februari dan Agustus–September, melalui BTN dengan fasilitas rekening khusus bebas biaya administrasi. Mahasiswa penerima juga tetap diperbolehkan bekerja atau berwirausaha, asalkan mampu menjaga prestasi akademik dan menyelesaikan studi tepat waktu.
Ketua Tim Kerja Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Prestasi LLDikti Wilayah III, Dian Rusdiana berharap kegiatan ini dapat mendorong pengelolaan KIP Kuliah yang lebih akuntabel.
“Kami ingin memastikan, tidak ada mahasiswa yang terhambat kuliahnya hanya karena faktor ekonomi,” ujarnya.
Dari pihak kampus, Indarti, Kepala Bagian Beasiswa Universitas Nusa Mandiri, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini sebagai bagian dari komitmen UNM dalam membuka akses pendidikan yang lebih luas.
Baca juga: Lulusan Siap Jadi Technopreneur, Sistem Informasi UNM Resmi UNGGUL!
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM berkomitmen memastikan mahasiswa penerima KIP Kuliah tidak hanya terbantu secara finansial, tetapi juga mendapat pendampingan akademik agar bisa lulus tepat waktu dan siap menghadapi dunia kerja,” jelasnya dalam rilis yang diterima, pada Jumat (19/9).
Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan setiap PTS, termasuk Universitas Nusa Mandiri, dapat mengelola KIP Kuliah secara profesional, transparan, dan tepat sasaran, sehingga lebih banyak generasi muda dapat meraih pendidikan tinggi tanpa hambatan ekonomi.