NusamandiriNews, Jakarta–Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus memperkuat pelaksanaan program unggulannya, Internship Experience Program (IEP) 3+1. Program ini memberi kesempatan mahasiswa untuk belajar tiga tahun di kampus dan satu tahun langsung di industri. Sebagai langkah konkret, UNM menggelar diskusi bersama praktisi dan pimpinan perusahaan lintas sektor industri serta pemerintahan, pada Ahad (21/9).
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali masukan dari mitra magang yang menjadi bagian penting dalam implementasi IEP 3+1, sekaligus menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.
Baca juga: Keunggulan Lulusan Prodi Sains Data di Era Cloud Computing
Program IEP 3+1 UNM
Hadir sebagai narasumber, Tedi Wahyudin sebagai Koordinator HRD PT Catur Sentosa Adiprana, Muhammad Ali sebagai CEO Coding Data & Lead IT Development & Data Science Wingstop, serta Elwin Halawa sebagai CEO Zona Ban Group.
Tedi Wahyudin menegaskan bahwa lulusan yang hanya menguasai teori belum tentu siap bersaing di industri.
“Perusahaan membutuhkan SDM yang adaptif, komunikatif, dan mampu bekerja dalam tim lintas disiplin. Keahlian teknis memang penting, tetapi karakter dan kemampuan berkolaborasi tidak kalah krusial,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Muhammad Ali yang menyoroti pentingnya komunikasi global. “Di era global, komunikasi yang efektif adalah kunci. Lulusan yang fasih berbahasa Inggris dan mampu berbicara di depan publik akan lebih mudah mengeksekusi ide sekaligus meyakinkan stakeholder,” ungkapnya.
Sementara itu, Elwin Halawa menekankan perlunya membekali mahasiswa dengan wawasan kewirausahaan.
“Literasi keuangan dan usaha sangat penting agar mereka tidak hanya menjadi pekerja, tapi juga bisa tumbuh sebagai pencipta lapangan kerja,” paparnya.
Baca juga: Kenali Keunggulan Prodi Sains Data Universitas Nusa Mandiri daripada Kampus Lain
Menanggapi hal ini, Kaprodi Sains Data UNM, Tati Mardiana, menyatakan bahwa forum diskusi semacam ini memberi kontribusi besar bagi pemutakhiran kurikulum.
“Forum ini membuka wawasan baru bagi prodi untuk menyesuaikan kurikulum agar semakin adaptif dengan kebutuhan industri. Harapan kami, lulusan Prodi Sains Data UNM siap kerja, adaptif, dan mampu bersaing di level global,” pungkasnya dalam rilis yang diterima, pada Selasa (23/9).
Melalui forum ini, UNM menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan yang tidak hanya berprestasi di ruang akademik, tetapi juga relevan dengan dunia industri melalui penguatan IEP 3+1.