NusamandiriNews, Jakarta–Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperkuat peran perguruan tinggi dalam sertifikasi kompetensi digital, dua dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis mengikuti pelatihan asesor kompetensi yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Kegiatan ini berlangsung sejak 19 September hingga 3 Oktober 2025 dan diikuti oleh 48 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari Universitas Nusa Mandiri, dua dosen yang terpilih yakni Nanang Ruhyana dari Program Studi Sains Data dan Duwi Cahya Putri Buani dari Program Studi Informatika.
Baca juga: LSP Nusa Mandiri Pastikan Kualitas Asesor Lewat Uji Kompetensi Ketat
Dosen UNM Kini Siapkan Jadi Penilai Kompetensi BNSP
Keduanya dipercaya mewakili Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi DKI Jakarta sebagai bagian dari perguruan tinggi mitra.
Menurut Nanang Ruhyana, pelatihan ini merupakan langkah penting untuk menyiapkan asesor kompetensi yang berkompeten dan memahami standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Peserta dibekali berbagai materi mulai dari perencanaan aktivitas dan proses asesmen, pelaksanaan asesmen, hingga validasi hasil. Di akhir kegiatan, kami juga mengikuti uji kompetensi sebagai penentu kelayakan menjadi asesor,” jelas Nanang, Senin (6/10).
Ia menambahkan bahwa pengalaman tersebut memberikan wawasan berharga untuk mendukung pengajaran dan pembinaan mahasiswa di Program Studi Sains Data.
“Saya akan menerapkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini agar mahasiswa UNM memiliki kompetensi berstandar nasional dan lebih percaya diri menghadapi persaingan di dunia industri,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Sains Data Universitas Nusa Mandiri, Tati Mardiana, menyampaikan apresiasi atas partisipasi dosen UNM dalam pelatihan asesor ini. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi kampus dalam memperkuat ekosistem pendidikan berbasis kompetensi dan digitalisasi.
“UNM tidak hanya berfokus pada pengembangan mahasiswa melalui kurikulum akademik, tetapi juga memastikan dosen memiliki kapasitas profesional yang diakui secara nasional,” ujar Tati.
Baca juga:Dosen UNM Asah Kompetensi, Siap Cetak Lulusan Digital Bisnis Unggul
Ia menambahkan dengan dosen yang kompeten dan tersertifikasi, kami dapat mengukur kemampuan mahasiswa berdasarkan standar BNSP sekaligus menjembatani kebutuhan industri digital yang terus berkembang.
Tati menegaskan bahwa Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri berkomitmen untuk terus mendorong para dosen aktif dalam pelatihan, sertifikasi, dan program peningkatan profesionalitas lainnya.
“Kami ingin seluruh sivitas akademika UNM siap menjadi bagian dari SDM unggul Indonesia yang berdaya saing global di era transformasi digital,” pungkasnya.