NusamandiriNews–Di era digital seperti sekarang, banyak mahasiswa ingin mandiri secara finansial dengan membangun bisnis sendiri. Tapi sayangnya, tidak sedikit yang justru tersandung di langkah awal karena salah memilih ide bisnis.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) terus mendorong mahasiswanya agar cerdas, kreatif, dan strategis dalam memilih serta mengembangkan ide bisnis yang berkelanjutan.
Nah, sebelum kamu terjun ke dunia wirausaha, yuk simak lima kesalahan fatal yang wajib kamu hindari agar bisnismu tidak berhenti di tengah jalan!
Baca juga: 7 Tips Bisnis Ampuh dari NSC untuk Mahasiswa dan Generasi Muda
Lima Kesalahan Fatal
1. Terlalu Ikut Tren Tanpa Analisis
Bisnis kopi kekinian, thrift shop, hingga jasa digital memang sedang populer. Tapi, mengikuti tren tanpa riset bisa berakhir sia-sia. Banyak mahasiswa memulai usaha hanya karena “teman sukses di bidang itu”, tanpa melihat faktor pendukungnya.
Sebelum meniru, lakukan analisis sederhana: siapa target pasarmu, berapa persaingan di pasar itu, dan apakah produk atau jasa tersebut bisa bertahan dalam jangka panjang?
Ingat, tren cepat berubah tapi bisnis berkelanjutan butuh strategi dan data.
2. Tidak Mengenali Diri Sendiri
Ide bisnis yang kuat lahir dari passion dan kemampuan diri. Sering kali mahasiswa gagal karena menjalankan bisnis yang tidak sesuai dengan minatnya. Akibatnya, cepat bosan, tidak konsisten, dan akhirnya menyerah.
Coba refleksikan: kamu lebih suka desain, menulis, teknologi, atau berjualan langsung? Dari sinilah ide bisnis realistis bisa muncul dan bertahan lama.

Lima Kesalahan Fatal
3. Mengabaikan Nilai Tambah Produk
Dalam dunia bisnis digital, value differentiation adalah kunci. Banyak bisnis mahasiswa gagal karena produknya tidak punya nilai unik dibandingkan pesaing. Padahal, sesuatu yang sederhana seperti kemasan menarik, layanan cepat, atau pengalaman pelanggan yang menyenangkan bisa membuat produkmu menonjol. Fokuslah pada bagaimana bisnismu bisa memberikan nilai lebih daripada sekadar ikut tren.
4. Tidak Memanfaatkan Teknologi Digital
Zaman sekarang, bisnis tanpa teknologi ibarat kapal tanpa kompas.
Mahasiswa sering lupa bahwa dunia bisnis modern bergerak cepat lewat media sosial, marketplace, dan website. Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) selalu menekankan pentingnya literasi digital dan pemasaran berbasis data untuk menunjang kewirausahaan mahasiswa. Manfaatkan media digital untuk promosi, riset pasar, hingga pelayanan pelanggan. Dunia digital adalah peluang besar bagi mahasiswa yang berani berinovasi.
5. Tidak Bergabung dengan Komunitas Wirausaha
Berbisnis sendirian bisa membuatmu cepat kehilangan arah. Untungnya, di UNM sudah ada Nusa Mandiri Entrepreneur Center (NEC) sebagai wadah pengembangan kewirausahaan yang membantu mahasiswa dari tahap ide hingga implementasi bisnis. NEC rutin mengadakan pelatihan, mentoring, hingga pendampingan melalui program seperti P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha) dan KMI Expo.
Baca juga: Mau Lanjut S2 Ilmu Komputer? Ini 7 Tips Anti-Gagal dari UNM
Menurut Maruloh, Kepala NEC Universitas Nusa Mandiri, banyak mahasiswa tergoda ikut tren tanpa memahami kekuatan dan kelemahannya. “Melalui NEC, kami membimbing mahasiswa agar tidak sekadar berbisnis, tapi membangun mental dan strategi wirausaha yang berkelanjutan,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Jumat (17/10).
Kesimpulan
Memilih ide bisnis bukan soal ikut-ikutan, tapi tentang memahami pasar, mengenali potensi diri, dan menciptakan nilai yang dibutuhkan masyarakat.
Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri punya keunggulan besar kampus yang mendukung kewirausahaan digital, dosen yang inspiratif, serta komunitas NEC yang siap membimbing menuju kesuksesan.