NusamandiriNews, Jakarta — Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang unggul dan kompeten di bidang teknologi informasi. Melalui Fakultas Teknologi Informasi (FTI) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Nusa Mandiri, kampus ini menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pembekalan Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa yang sukses dilaksanakan secara daring pada Sabtu (18/10).
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi di FTI UNM yang akan menempuh Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa dengan dua skema, yaitu Analis Program (AP) dan Network Administrator Madya (NAM). Tujuannya adalah memberikan pemahaman komprehensif tentang pentingnya sertifikasi kompetensi sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan industri digital.
Baca juga: UNM Dorong Mahasiswa Kuasai Keamanan Jaringan dan Python Lewat Sertifikasi Cisco
Lulus dari UNM Harus Siap Kompeten
Sidik, selaku Direktur LSP Universitas Nusa Mandiri, menegaskan bahwa sertifikasi kompetensi menjadi salah satu instrumen penting untuk membangun kepercayaan diri mahasiswa dan meningkatkan daya saing di pasar kerja.
“Sertifikasi bukan sekadar dokumen pendamping ijazah, tetapi bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki kemampuan profesional yang diakui secara nasional. Melalui sertifikasi, mahasiswa tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga memiliki kredibilitas kompetensi yang diakui industri,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Senin (20/10).
Ia menambahkan bahwa kegiatan pembekalan ini menjadi langkah awal yang penting untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi proses sertifikasi, mulai dari tahap pendaftaran, pelaksanaan asesmen, hingga penerbitan sertifikat kompetensi.
“Kami ingin memastikan mahasiswa memahami alur dan manfaat sertifikasi secara menyeluruh. LSP UNM hadir untuk menjembatani dunia akademik dan dunia kerja agar mahasiswa Universitas Nusa Mandiri benar-benar siap bersaing secara profesional,” ungkapnya.
Sidik juga menjelaskan bahwa kegiatan sertifikasi ini sejalan dengan program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3 + 1, yang menjadi ciri khas Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri. Program ini memungkinkan mahasiswa menjalani tiga tahun pembelajaran akademik dan satu tahun pengalaman industri secara langsung, sehingga mereka tidak hanya belajar teori tetapi juga mempraktikkan keahliannya di dunia kerja nyata.
“Lewat IEP 3 + 1, mahasiswa kami terbiasa menghadapi situasi profesional sebelum lulus. Ditambah dengan sertifikasi kompetensi, mereka akan memiliki dua kekuatan: pengalaman industri dan pengakuan resmi atas keahlian mereka,” jelas Sidik.
Baca juga:Bukan Sekadar Mengajar, Dosen UNM Kini Resmi Jadi Asesor Kompetensi
Kegiatan ini berlangsung secara interaktif, di mana mahasiswa antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait strategi menghadapi ujian, manfaat sertifikasi internasional, hingga teknis pelaksanaan asesmen. Sidik menjawab bahwa proses asesmen dapat dilakukan secara daring maupun luring, tergantung kesiapan Tempat Uji Kompetensi (TUK), dengan ujian teori dan praktik sesuai unit kompetensi masing-masing skema.
“Melalui kegiatan ini, Universitas Nusa Mandiri kembali menegaskan komitmennya sebagai Kampus Digital Bisnis yang terus mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan profesional, berpikir adaptif, dan siap bersaing di dunia industri global,” tutupnya.