Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus mendorong mahasiswanya untuk memanfaatkan fasilitas akademik secara optimal, termasuk perpustakaan. Di tengah jadwal kuliah yang padat, tugas yang menumpuk, dan aktivitas organisasi yang silih berganti, perpustakaan kerap berada dalam daftar “ingin dikunjungi, tapi nanti dulu”. Padahal, justru di sanalah sumber inspirasi, ketenangan, sekaligus ruang belajar paling efektif.
Sebagai kampus yang memiliki program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1, UNM menuntut mahasiswanya mandiri, kritis, dan terampil dalam mengelola waktu dan sumber belajar baik saat masih berada di lingkungan kampus maupun ketika mulai menjalani dunia kerja.
Pustakawan UNM, Dio Andre Nusa, menegaskan bahwa perpustakaan adalah fasilitas yang berperan besar dalam membentuk karakter akademik mahasiswa.
“Perpustakaan bukan hanya tempat membaca buku, tetapi ruang yang membangun kebiasaan belajar yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa perpustakaan dapat membantu mahasiswa menemukan fokus di tengah kesibukan.
Agar perpustakaan tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan akademik, berikut strategi sederhana namun efektif yang bisa diterapkan:
Baca juga: Literasi Digital Bikin Cuan! Mahasiswa UNM Dampingi UMKM Bekasi Kuasai Dunia Online
Perpustakaan Jadi Senjata Rahasia
1. Jadwalkan Perpustakaan Seperti Kelas Penting
Dengan memahami jam operasional perpustakaan, mahasiswa bisa menyisipkan waktu kunjung meski hanya 20–30 menit. Konsistensi jauh lebih penting dari durasi.
2. Manfaatkan Waktu Jeda Antar Mata Kuliah
Daripada berlama-lama nongkrong atau scroll gadget, sesi singkat membaca di perpustakaan dapat membantu menyelesaikan satu buku dalam hitungan minggu.

3. Perpustakaan = Zona Fokus
Dio menyebut bahwa suasana perpustakaan memang dirancang agar mahasiswa dapat berpikir lebih jernih dan produktif.
“Banyak mahasiswa akhirnya sadar bahwa belajar di perpustakaan jauh lebih efektif dibandingkan di tempat ramai,” jelasnya.
Baca juga: Ketika Kecerdasan Buatan Masuk ke Perpustakaan, Akankah Pustakawan Tersingkir?
4. Gunakan Layanan Digital Perpustakaan
Untuk mahasiswa yang benar-benar terbatas waktu, UNM menyediakan fasilitas e-book, e-journal, dan katalog online: elibrary.nusamandiri.ac.id
Cukup login dengan akun kampus, akses dapat dilakukan di mana saja. Meski begitu, Dio tetap menganjurkan kunjungan fisik.
“Suasana perpustakaan menghadirkan stimulasi yang tidak bisa digantikan oleh layar digital,” tambahnya.
5. Bangun Ritual Kunjungan Perpustakaan
Misalnya, selalu menyempatkan mampir sebelum pulang kuliah atau setiap pagi sebelum kelas. Kebiasaan kecil ini lama-kelamaan akan melekat dan menjadi bagian dari gaya hidup akademik.
Kesimpulan
Perpustakaan bukan hanya bangunan penuh buku, melainkan ruang pembentuk masa depan. Bagi mahasiswa UNM yang kelak memasuki dunia kerja melalui Program IEP 3+1, kemampuan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar adalah investasi yang memperkuat daya saing mereka.
“Mahasiswa yang akrab dengan perpustakaan biasanya lebih siap menghadapi tantangan akademik dan profesional,” tutup Dio.












