NusamandiriNews, Jakarta — Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis sukses menggelar Seminar Wajib Kewirausahaan 2025 bertema “Digipreneurs: From Ideas to Impact” pada Rabu (29/10) di Aula Kampus UNM Jatiwaringin. Kegiatan yang diinisiasi oleh Nusa Mandiri Entrepreneur Center (NEC) ini berlangsung semarak dan inspiratif, dihadiri oleh ratusan mahasiswa yang antusias mengikuti sesi demi sesi hingga akhir acara.
Seminar ini menjadi bagian penting dari agenda tahunan kampus yang bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa, terutama dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital. Tahun ini, UNM menekankan pentingnya membangun semangat digital entrepreneurship, agar mahasiswa mampu beradaptasi, berinovasi, dan berkreasi di tengah kemajuan teknologi yang pesat.
Baca juga:UNM Dorong Mahasiswa Jadi Digipreneur Lewat Seminar “From Idea to Impact”
UNM Kuatkan Jiwa Kewirausahaan
Dalam sambutannya, Arif Hidayat selaku wakil rektor II bidang non akademik Universitas Nusa Mandiri, menegaskan komitmen kampus dalam mencetak lulusan yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
“Universitas Nusa Mandiri berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap menciptakan peluang. Kewirausahaan digital menjadi bekal penting agar mahasiswa mampu bersaing di dunia kerja modern dan menjadi penggerak ekonomi masa depan,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara inspiratif yang sukses membangun bisnis digital dari nol. Mas Islah, Founder Pawon Digital, berbagi pengalaman membangun personal branding dan strategi digital marketing bagi pelaku usaha pemula. Ia mendorong mahasiswa untuk berani memulai, meski dari ide kecil.
“Tidak ada waktu yang benar-benar ‘tepat’ untuk memulai usaha. Yang terpenting adalah mulai dulu dari ide kecil dan konsisten menjalankannya. Dunia digital memberi banyak peluang bagi mereka yang mau beradaptasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Johanes Ariffin Wijaya, Owner & CEO PT Global Antusias Sentosa, menekankan pentingnya growth mindset dalam berwirausaha digital.
“Kuncinya bukan hanya ide, tapi keberanian dan eksekusi. Dunia digital itu dinamis, siapa yang cepat beradaptasi, dia yang akan bertahan,” tutur Johanes.
Sebagai penyelenggara, Maruloh selaku Kepala Nusa Mandiri Entrepreneur Center (NEC), mengapresiasi semangat mahasiswa UNM yang mengikuti seminar ini hingga akhir.
“Kami bangga melihat antusiasme mahasiswa UNM hari ini. Harapannya, setelah seminar ini mereka tidak hanya mendapatkan inspirasi, tetapi juga mulai mewujudkan ide-ide bisnisnya menjadi aksi nyata,” ujarnya dalam rilis yang diterima, pada Jumat (31/10).
Seminar terbagi dalam dua sesi, siang dan malam, untuk mengakomodasi mahasiswa dari berbagai kampus UNM, termasuk Jatiwaringin dan Margonda. Acara berlangsung interaktif melalui sesi tanya jawab, berbagi pengalaman, hingga motivasi langsung dari para narasumber.
Baca juga: Saatnya Anak Muda UNM Jadi Digipreneur, Dari Ide Kecil Menuju Dampak Besar
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri terus memperkuat ekosistem pembelajaran berbasis praktik nyata. Salah satunya melalui program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1, di mana mahasiswa menempuh tiga tahun perkuliahan akademik dan satu tahun magang industri di perusahaan mitra nasional maupun multinasional.
Program ini menjadi wujud nyata komitmen UNM dalam menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan digital, pengalaman profesional, dan mental wirausaha.
“Dengan semangat “From Ideas to Impact”, Universitas Nusa Mandiri terus mendorong mahasiswanya menjadi generasi digitalpreneur yang mampu menciptakan inovasi, menghadirkan solusi, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat di era digital,” tutupnya.
