NusamandiriNews–Dalam dunia akademik, banyak mahasiswa hingga peneliti senior masih kerap menyamakan dua istilah penting yakni metodologi dan metode. Padahal, keduanya berbeda secara mendasar dan memegang peran krusial dalam menghasilkan penelitian yang kredibel. Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis menilai bahwa pemahaman yang keliru bisa berdampak panjang, mulai dari rancangan penelitian yang rapuh hingga analisis yang tidak tepat.
Ketua Lembaga Penjaminan dan Pengembangan Pembelajaran (LPPP) Universitas Nusa Mandiri, Nurmalasari, menegaskan bahwa perbedaan keduanya harus benar-benar dipahami sejak awal proses penelitian.
“Kesalahan memahami metodologi dan metode dapat berujung pada penelitian yang tidak memiliki arah ilmiah yang kuat. Mahasiswa harus memahami logika di balik penelitian, bukan hanya menjalankan langkah-langkah teknis,” ujarnya dalam keterangan tertulis, pada Selasa (2/12).
Baca juga: UNM Perkuat Pembinaan Tesis untuk Mahasiswa S2 Ilmu Komputer
Metodologi: Kerangka Berpikir, Bukan Sekadar Cara Kerja
Metodologi adalah pendekatan filosofis, kerangka berpikir, dan logika ilmiah yang mendasari penelitian. Ia menjawab pertanyaan mengapa sebuah penelitian dilakukan dengan pendekatan tertentu.
Kerangka metodologi mencakup:
• Paradigma penelitian (positivistik, interpretatif, konstruktivis, kritis)
• Pendekatan (kualitatif, kuantitatif, campuran)
• Landasan filosofis (ontologi, epistemologi, aksiologi)
• Strategi penelitian (studi kasus, eksperimen, survei, etnografi, dll.)
Metodologi membantu peneliti menjelaskan:
1. “Mengapa penelitian dilakukan dengan cara seperti ini?”
2. “Pendekatan apa yang tepat untuk menjawab masalah penelitian?”
3. “Bagaimana validitas dan reliabilitas dipahami dalam konteks ini?”
Menurut Nurmalasari, memahami metodologi berarti memahami ruh dari suatu penelitian.
“Metodologi adalah fondasi berpikir. Jika fondasinya salah, maka seluruh desain penelitian dapat runtuh,” tegasnya.
Metode: Langkah Teknis dan Operasional Penelitian
Jika metodologi adalah kerangka besar, maka metode adalah langkah konkret yang dilakukan peneliti.
Metode mencakup:
• Teknik pengumpulan data: wawancara, observasi, kuesioner, eksperimen
• Teknik analisis data: regresi, analisis tematik, coding, statistik deskriptif
• Prosedur operasional penelitian
Metode menjawab:
1. “Bagaimana data dikumpulkan?”
2. “Teknik analisis apa yang digunakan?”
3. “Apa langkah-langkah proseduralnya?”
Di sinilah banyak peneliti sering tertukar, mengira metode adalah metodologi hanya karena keduanya berkaitan dengan penelitian. Padahal, metode bersifat praktis dan aplikatif, sedangkan metodologi bersifat filosofis dan konseptual.

Contoh Penerapan dalam Penelitian
1. Penelitian Kualitatif – Studi Kasus
• Metodologi: konstruktivis
• Metode: wawancara mendalam, observasi, dokumentasi
• Analisis: tematik dan coding
2. Penelitian Kuantitatif – Eksperimen
• Metodologi: positivistik
• Metode: eksperimen, pengukuran variabel
• Analisis: regresi, ANOVA
Penting bagi Mahasiswa dan Peneliti
Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis mendorong mahasiswa untuk memahami relasi antara metodologi dan metode agar penelitian yang dihasilkan tidak hanya memenuhi syarat akademik, tetapi juga relevan, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Nurmalasari kembali menekankan urgensinya bahwa mahasiswa sering langsung memilih metode sebelum memahami metodologi.
“Setiap metode harus lahir dari kerangka filosofis yang jelas. Inilah yang membedakan penelitian ilmiah dengan sekadar pengumpulan data,” tegasnya.
Kesimpulan
Perbedaan metodologi dan metode bukan hanya soal istilah, melainkan inti dari bagaimana penelitian dibangun. Memahami keduanya adalah langkah awal menuju karya ilmiah yang kokoh, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan, sebuah komitmen yang terus dijaga oleh Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian mahasiswa.












