Jakarta-Nusa Mandiri
Akhir Mei lalu pemerintah Indonesia memperkenalkan penerapan tatanan baru yang disebut sebagai normal baru atau new normal. Kebijakan ini diterapkan agar masyarakat dapat beraktifitas kembali dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi Convid 19.
Sejalan dengan rencana pemerintah ini, Dosen STMIK Nusa Mandiri mulai menerapkan kegiatan pengabdian masyarakat secara daring. Seperti kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Yayasan Panti Sosial Asuhan Anak Ar-Ridho, Sabtu (20/06).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikordinir oleh Arif Hidayat, dibantu oleh empat dosen dan lima mahasiswa Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri. Kegiatan ini berupa pelatihan pengenalan komputer dan bahasa Inggris pada anak asuh di Yayasan Panti Sosial Asuhan Anak Ar-Ridho.
Menurut Arif, dalam kondisi normal biasanya dosen dan mahasiswa STMIK Nusa Mandiri melaksanakan secara langsung untuk mengabdi di masyarakat. Namun, di tengah pandemi Convid 19, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan secara daring.
“Pada pelaksanaan di lapangan, Yayasan Panti Sosial Asuhan Anak Ar-Ridho ini tidak memiliki fasilitas untuk melakukan kegiatan secara daring. Dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat, sebanyak satu dosen dan empat mahasiswa hadir langsung untuk melaksanakan kegiatan, difasilitasi dengan lima laptop dan satu projector. Sedangkan dosen yang lainnya menjelaskan materi pengenalan komputer yang dilakukan secara daring,” ujar Arif.
Arif melanjutkan, kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan arahan LLDIKTI Wilayah III mengenai pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di tengah pandemi Convid 19.
“Walaupun di tengah pandemi convid 19 ini, peran dosen bagi masyarakat dapat berjalan seperti biasanya. Tentunya dengan berbagai cara, seperti daring atau dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat”, kata Arif.